Ekonomi

Koperasi dan UKM Kuat, Pelemahan Rupiah Tak Perlu Dirisaukan

Selasa, 18 September 2018 - 20:15 | 22.71k
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Foto: ANTARA)
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Foto: ANTARA)

TIMESINDONESIA, SEMARANGMenteri Koperasi dan UKM, Puspayoga meminta masyarakat tak khawatir dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Sebab, pemerintah akan berupaya maksimal agar pelemahan tersebut tidak membawa pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Makanya saya bilang situasi ekonomi Indonesia ini jangan dikhawatirkan,” tegas Puspayoga saat membuka Pendidikan 4000 Anggota XV Koperasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jateng, Selasa (18/9/2018).

Puspayoga mengatakan upaya yang dilakukan Kemenkop dan UKM agar pelemahan rupiah tidak berdampak signifikan yakni dengan memberdayakan sektor koperasi maupun usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM). Sebab sektor riil inilah dianggap memiliki daya tahan yang tinggi terhadap situasi krisis global.

“Ekonomi kita itu dikuasai oleh UKM yang ada di wadah koperasi, makanya situasi global goyang Indonesia tidak terdampak besar karena UKM dan koperasi kuat. Kalau dolar naik itu sementara dan yang terdampak itu pengusaha besar bukan UKM. Kalau gak ada koperasi dan UMKM sudah bangkrut kita,” ucapnya.

Pemberdayaan UMKM dengan cara memberikan akses pembiayaan malalui kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga ringan. Pemerintah telah memangkas suku bunga KUR menjadi 7 persen pertahun dari sebelumnya 9 persen. Kebijakan bunga ringan ini diharapkan dapat membuka akses seluas-luasnya bagi UMKM untuk memperoleh modal usaha. 

Sedangkan pemberdayaan sektor koperasi melalui gerakan reformasi total koperasi yang terdiri atas tiga langkah strategis, yakni reorientasi, rehabilitasi dan pengembangan koperasi. Langkah ini terbukti efektif karena mampu meningkatkan kontribusi koperasi terhadap produk domestik broto sebesar 4,48 persen, setara Rp452 triliun.

“Kalau kedua itu diberdayakan maka pemerataan kesejahteraan itu akan tercapai, kita harus mampu mewujudkan itu,” kata Puspayoga.

Dalam acara tersebut Puspayoga menginisiasi kerja sama pelatihan kewirausahaan antara Kemenkop dan UKM dengan UIN Walisongo Semarang. Kerja sama ini akan dilakukan tahun depan. Kemenkop dan UKM akan menyiapkan tenaga pengajar yang berpengalaman untuk memberi pelatihan kewirausahaan kepada mahasiswa.

“Jadi semua kita latih untuk kewirausahaan sesuai dengan bidang yang diinginkan. Kita punya instruktur yang kapabel,” papar menteri. 

Usai pelatihan kementerian akan memberikan bantuan modal usaha maksimal Rp13 juta setiap orang, namun dalam jumlah yang terbatas. Setelah itu, mahasiswa diberikan akses pinjaman modal di bank, dan dibantu pemasaran hasil produknya. 

“Nanti kalau sudah jalan silahkan pakai kredit murah dengan bunga murah, yaitu KUR. Dengan catatan jangan kupa kuliahnya. Biasanya kalau asyik dagang malah lupa kuliah. Saya sarankan kalau kita sudah enak nyari duit kuliah dilupakan, gak boleh,” imbuhnya kepada mahasiswa yang hadir.

Nafidah Isma, salah seorang mahasiswa semester 1 dalam dialognya dengan Menkop dan UKM, mengaku telah merintis usaha doodle mart sejak kelas III SMP. Meski senang karena bisa menambah penghasilan bulanan, namun dia harus berhadapan dengan resiko membagi waktu antara kuliah dan usaha. 

“Masalahnya di situ pak. Waktu masih sekolah itu saya harus kejar-kejaran dengan tugas sekolah. Mudah-mudahan saya bisa menbagi waktu dengan baik,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES