Ekonomi

DPR RI Setujui Usulan Realokasi Anggaran Kemenperin RI 2018 Rp 53,9 Miliar

Selasa, 18 September 2018 - 19:49 | 22.39k
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto memberikan paparannya saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, 17 September 2018. (FOTO: Kemenperin RI)
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto memberikan paparannya saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, 17 September 2018. (FOTO: Kemenperin RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKomisi VI DPR RI menyetujui usulan realokasi anggaran Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) tahun 2018 sebesar Rp 53,9 miliar. Pemindahan anggaran itu guna mendukung implementasi peta jalan 'Making Indonesia 4.0' dan pengembangan kawasan industri di Teluk Bintuni melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Kami meminta Kemenperin untuk meningkatkan kinerja dalam penyerapan anggaran tahun 2018 agar target program di setiap kegiatan yang diamanatkan oleh Undang-Undang dapat tercapai,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto selaku pimpinan rapat kerja Kemenperin dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, (17/9/2018).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menyebutkan, beberapa kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan untuk mendukung inisiatif implementasi 'Making Indonesia 4.0', antara lain tata kelola Komite Industri Nasional (Kinas). Komite ini diperlukan untuk memperkuat kerja sama dan memfasilitasi penyelarasan di antara kementerian dan lembaga terkait dengan para pelaku industri dalam negeri agar Indonesia mampu kompetitif memasuki era revolusi industri 4.0.

“Selanjutnya, kami akan melaksanakan pengadaan peralatan functional textile berbasis industri 4.0 di Politeknik STTT Bandung, kemudian pembangunan show case food and beverage digital plant berbasis industri 4.0, penyusunan final business case (FBC) kawasan industri di Teluk Bintuni, serta scoping study industri 4.0,” ungkap Airlangga.

Menperin RI menegaskan, kegiatan-kegiatan itu diyakini bakal mendongkrak produktivitas dan daya saing sektor industri yang telah ditetapkan di dalam 'Making Indonesia 4.0' guna menjadi pionir memasuki era digital. Misalnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta industri makanan dan minuman. “Sektor manufaktur tersebut mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional,” ungkapnya.

Airlangga Hartarto menambahkan, dalam pengoptimalan anggaran, Kemenperin RI juga akan lebih menitik beratkan pada program pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri. “Sebab, pemerintah saat ini sedang memfokuskan terhadap peningkatan kualitas SDM agar mampu menghadapi perkembangan revolusi industri keempat,” ucap Menteri Perindustrian RI ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES