Peristiwa Nasional

Fahmi Idris: Defisit BPJS Kesehatan 2018 Memang Sudah Direncanakan

Selasa, 18 September 2018 - 13:44 | 138.51k
Ilustrasi - BPJS Kesehatan (FOTO: Istimewa)
Ilustrasi - BPJS Kesehatan (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan defisit yang dialami BPJS Kesehatan bukan tiba-tiba terjadi melainkan direncanakan.

"Setiap tahun kami menyiapkan rencana kerja, pendapatan dan pengeluaran. Pada 2018, memang direncanakan defisit Rp 12,1 triliun ditambah utang 2017 Rp 4,4 triliun," kata Fahmi Idris saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018) seperti diberitakan Kantor Berita Antara.

Soal perbedaan angka defisit yang sudah beredar di masyarakat, Fahmi mengatakan hal itu hanya soal perbedaan metodologi dan asumsi saja.

Begitu pula dengan dorongan banyak pihak agar keuangan BPJS Kesehatan diaudit, Fahmi menegaskan bahwa BPJS Kesehatan setiap tahun selalu diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akuntan publik dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Kami menjalankan tata kelola yang baik. Setiap bulan juga melapor kepada pemerintah. Kami tidak pernah main-main dengan angka," ungkapnya.

Menurut Fahmi Idris penyebab defisit arus kas BPJS Kesehatan adalah iuran yang masuk dari peserta dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai layanan kesehatan lebih sedikit. Selain itu, jumlah penduduk yang menderita penyakit tidak menular dan katastropik juga meningkat. "Defisit saat ini belum mencapai puncaknya," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES