Ekonomi

Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh Melambat

Senin, 17 September 2018 - 21:42 | 21.32k
Bank Indonesia (BI). (FOTO: Tirto)
Bank Indonesia (BI). (FOTO: Tirto)

TIMESINDONESIA, JAKARTAUtang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat pada akhir Juli 2018. ULN Indonesia pada akhir Juli 2018 tercatat sebesar USD 358,0 miliar, terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD 180,8 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar USD 177,1 miliar.

ULN Indonesia tumbuh 4,8% (yoy), melambat dibandingkan dengan 5,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. "Melambatnya pertumbuhan ULN tersebut terutama disebabkan oleh ULN sektor pemerintah yang tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin (17/9/2018).

ULN pemerintah pada Juli 2018 tumbuh 4,1% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,1% (yoy). Meskipun tumbuh melambat, namun posisi ULN pemerintah bulan Juli 2018 tercatat sebesar USD 177,4 miliar, sedikit meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya karena adanya net penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta net pembelian SBN domestik oleh investor asing selama bulan Juli 2018.

Pasca-kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan Juni 2018, pasar keuangan mengarah pada level ekuilibrium baru dan investor asing kembali masuk ke pasar SBN domestik. "Pemerintah senantiasa melakukan monitoring kondisi pasar keuangan domestik dalam rangka menjaga stabilitas pasar SBN yang turut dipengaruhi faktor eksternal, di samping mengoptimalkan pemanfaatan pinjaman luar negeri untuk membiayai pembangunan di sektor yang bersifat produktif," ujarnya.

ULN swasta pada akhir Juli 2018 terutama dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), dan sektor pertambangan dan penggalian.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,7%, sedikit meningkat dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya.

"Pertumbuhan ULN secara tahunan di keempat sektor tersebut tercatat meningkat pada Juli 2018, dengan peningkatan tertinggi pada sektor Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas (LGA) dan sektor Industri Pengolahan," tambah dia.

Perkembangan ULN Indonesia pada Juli 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Juli 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%.

Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers. Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir Juli 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,4% dari total ULN.

"Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," pungkasnya.

Adapun data lengkap mengenai ULN Indonesia terkini dan metadatanya dapat dilihat pada publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi September 2018 di laman Bank Indonesia ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Bank Indonesia

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES