Wow, Partai Emak-emak Resmi Berdiri di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Partai emak-emak resmi berdiri di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (15/9/2018). Namanya partainya, PEPES. Atau kependekan dari Partai Emak-emak Pendukung Prabowo Sandi. Karena partai emak-emak, anggotanya pun kalangan kaum hawa dari berbagai komunitas.

Ketua PEPES Banyuwangi, Esy Wulandari menjelaskan, partainya berazas dan berideologi Pancasila. Namun tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun.

"Salah satu visi dan misi PEPES adalah Ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat dan pelayanan masyarakat. Juga menjunjung fitrah seorang emak (perempuan) guna mendorong terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah," katanya.

Esy yang ditemui TIMES Indonesia sesaat setelah Deklarasi PEPES di rumah makan 'Authentic Osing', Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah menambahkan, selain di Bumi Blambangan, PEPES sudah terbentuk hampir diseluruh Indonesia.

Semua kegiatan PEPES, masih Esy, dibiayai dari hasil iuran swadaya anggota.

"Untuk saat ini, tentu kegiatan PEPES lebih fokus mengenalkan duet Capres dan Cawapres, Prabowo-Sandi kepada masyarakat," gamblangnya.

Gebrakan yang lebih intens, adalah sosialisasi program kerja Praboso-Sandi. Mulai dari tataran keluarga, tetangga, saudara hingga melalui dunia maya.

"Dan tentu kami ikut kampanye hingga ikut pengamanan suara di TPS masing-masing," pungkasnya.

Sekretaris PEPES Banyuwangi, Desy Allinda manambahkan, gebrakan kaum emak-emak ini dipastikan akan sangat dasyat. Karena seluruh anggota terbilang sangat aktif ber sosial media. 

"Apalagi kami sangat bersemangat," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan, bagi seluruh emak di Banyuwangi, untuk tidak ragu ikut menjadi bagian. Karena PEPES adalah wadah paling strategis untuk membuktikan bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam memajukan bangsa dan negara.

"Di sini kita bisa mengikuti situasi politik terkini, tapi juga bisa saling sharing pengalaman antar sesama anggota," katanya.

"Intinya, PEPES adalah partai kaum emak dalam membangun diri, menumbuhkan kepedulian, penyambung aspirasi, namun dengan tidak meninggalkan kewajiban menjadi seorang ibu dan istri yang berbhakti," imbuh Desy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement