Peristiwa Nasional Ekspedisi Gubernur

Mengenal Nurdin Basirun, Sang Gubernur Pelaut

Sabtu, 15 September 2018 - 10:18 | 163.74k
Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyetir speedboat sendiri. Kebiasaan di laut menjadikan sang gubernur kerap dijuluki gubernur pelaut. (FOTO: Rizki Dwi Putra/TIMES Indonesia)
Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyetir speedboat sendiri. Kebiasaan di laut menjadikan sang gubernur kerap dijuluki gubernur pelaut. (FOTO: Rizki Dwi Putra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TANJUNGPINANG – Tiap gubernur di seluruh provinsi di Indonesia yang dikunjungi tim Ekspedisi Gubernur memiliki peran dan tugas yang sama. Namun ada yang berbeda dari sosok Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun dengan gubernur lainnya. Ia adalah gubernur pelaut. Ya, Nurdin itu gubernur sekaligus seorang pelaut.

Sebelum menjadi kepala daerah, Nurdin adalah pemilik perusahaan pelayaran yang sebelumnya berkarir dari bawah sebagai anak buah kapal hingga menjadi kapten dan nahkoda. Keahliannya dalam mengemudikan kapal dan penguasaannya terhadap lautan, membuatnya begitu handal dalam memimpin provinsi kepulauan yang mayoritas wilayahnya adalah lautan.

Kepada Tim Ekspedisi Gubernur dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Nurdin menceritakan pernah mengambil alih kemudi kapal dari nahkoda yang tak berani melanjutkan perjalanan karena gelombang yang tinggi. Dengan ketangkasannya Nurdin pun menembus gelombang untuk melanjutkan perjalanan.

Gubernur-Kepri-Nurdin-Basirun.jpg

Kemudian gubernur yang merupakan Ketua dari Gabungan 8 Provinsi Kepulauan ini, mengisahkan bagaimana pengalamannya sebagai pelaut sangat membantunya menjalankan peran sebagai gubernur.

"Sebagai seorang kapten juga tidak hanya mengemudikan kapal, tapi melakukan penghitungan yang cermat, tahu mesin, menghitung apa yang diangkut dan harus menguasai betul kondisi kapal dalam menghadapi lautan. Dan di laut itu harus mengambil keputusan cepat dan tepat, tidak boleh ragu, menghadapi ombak besar berani maju atau tidak, tidak boleh salah tindakan, tindakan lalai kita walau sederhana, akibatnya fatal. Nah itu menjadi keahlian pelaut yang saya dapat dan sangat berguna ketika menjadi gubernur," jelas Nurdin pada Jumat (14/9/2018).

Nurdin juga menekankan, jika ingin menjadi poros maritim dunia, bangsa Indonesia harus kembali ke jati diri nenek moyang sebagai bangsa maritim yang memiliki berbagai nilai unggul diantara bangsa lain.

"Kita kembali saja kepada jati diri bangsa, nenek moyang kita dulu orang pelaut,
kembali saja lah kita ke budaya pelaut, masyarakat laut ini hebat, berani mengikuti irama ombak. Di laut jangan takabur, tidak boleh lalai, di malam sepi, komunikasi hanya dengan Tuhan, lihat cakrawala menajamkan visi ke depan. Tak heran para pelaut ini kaya karena visioner, mereka kaya sebagai saudagar," tekan Nurdin.

Nurdin-Basirun.jpg

Kemudian Nurdin menjelaskan bahwa Kepulauan Riau terdiri lebih dari 2.400 pulau, yang untuk menjangkau setiap pulau harus melewati lautan. Sebagai gubernur, Nurdin sering berada di laut untuk menempuh perjalanan dari satu pulau ke pulau lainnya.

"Transportasi utama di wilayah kepulauan seperti Kepri ini adalah kapal, dan hakikatnya laut itu bukan pemisah antar daratan tapi ia adalah penghubung," kata Nurdin kepada Tim Ekspedisi Gubernur dari APPSI.

Tim Ekspedisi Gubernur dari APPSI telah menemui gubernur ke 4 dalam ekspedisinya. Termasuk Nurdin Basirun, sang gubernur pelaut. Selanjutnya tim akan berlanjut ke 30 provinsi lain dalam beberapa bulan ke depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES