Politik Prabowo-Sandi

Usulkan Debat Bahasa Inggris, Prabowo-Sandiaga Dinilai Lunturkan Bahasa Nasional

Jumat, 14 September 2018 - 20:21 | 378.28k
Prabowo-Sandiaga Uno. (Grafis: Sholihin/TIMES Indonesia)
Prabowo-Sandiaga Uno. (Grafis: Sholihin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi serius terhadap usulan tim kampanye duet Prabowo-Sandiaga Uno agar ada sesi khusus debat kandidat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris.

"Seluruh tim kampanye seharusnya menempatkan rasa cinta tanah air, kebanggaan terhadap jati diri dan kebudayaan bangsa, serta sejarah kemerdekaan bangsa sebagai hal prinsip yang tidak boleh dikalahkan hanya oleh ambisi kekuasaaan," ujarnya, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Menurut Hasto, sejarah mengajarkan, bahwa bangsa Indonesia bersatu karena semangat kebangkitan nasional dan sumpah pemuda. "Lalu bagaimana mungkin semangat menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, kini direduksi sebagai sekadar keterampilan berbahasa asing?," tegas dia.

PDIP berpendapat, usulan tim kampanye Prabowo-Sandiaga Uno tersebut kontrapoduktif dengan semangat Sumpah Pemuda. Apalagi, debat yang digelar KPU merupakan bagian kegiatan kenegaraan yang diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia.

"Jadi usulan ini jelas melanggar Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Jadi kita mempertanyakan usul yang jelas jauh dari memperkuat semangat kebangsaan di tengah era globalisasi saat ini," tegas Hasto.

Hasto yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin ini menegaskan, bahwa apa yang digelorakan Presiden Jokowi yang menampilkan warna kebudayaan Indonesia pada pembukaan Asian Games 2018 adalah watak yang seharusnya dimiliki pemimpin bangsa.

"Apa yang dilakukan Pak Jokowi dengan membangun dari pinggiran dan menjadikan kawasan perbatasan sebagai halaman depan NKRI adalah cermin rasa cinta pada tanah air. Sikap lebih memilih rupiah daripada menimbun mata uang asing juga contoh watak terpuji bagi pemimpin," sebutnya.

Hasto melanjutkan, setiap pemimpin negeri terlebih calon presiden dan calon wakil presiden seharusnya kokoh dan bangga dengan identitas nasionalnya, bukan malah menampilkan hal-hal yang justru menggerus nasionalisme.

"Tim Kampanye Prabowo-Sandi belajarlah dengan Nadiem Makaramim, Iman Usman, Belva Devara, Wishnutama, Erick Tohir dan tokoh-tokoh muda lainnya yang dengan caranya menunjukkan semangat bangga dengan Indonesia." kata Hasto, Sekjen PDIP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES