Parent's Day, Siswa Diajak Lihat Atraksi Pilot TNI AU Lanud Iswahjudi

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kesempatan menyaksikan secara langsung aktivitas pilot pesawat tempur terbilang langka. Tidak heran jika ratusan siswa SMP terlihat antusias saat diajak berkunjung ke skadron udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun, Kamis (13/9/2018).

Mereka dengan leluasa berinteraksi dengan para penerbang TNI AU dan melihat lalu lalang pesawat di homebase pesawat tempur T50 Golden Hawk tersebut. 

Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Hendra Supriyadi memandu langsung kegiatan kunjungan para pelajar dari SMPN 1 Kota Madiun itu. "Kalau ingin menjadi penerbang mulai sekarang harus belajar disiplin dan bertanggungjawab," tegas penerbang dengan call sign Jupiter tersebut.

Hendra juga menjelaskan beberapa jenis pesawat yang dimiliki TNI AU. Para siswa juga diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan. Salah satunya ada yang bertanya tentang perbedaan tugas pilot TNI AU dan pilot TNI lainnya.

"Tugas utama penerbang TNI AU adalah menjaga dirgantara Indonesia. Sedangkan penerbang TNI AD atau TNI AL adalah membantu tugas dan operasional di angkatannya masing-masing," jelas lulusan Akademi TNI AU tahun 2000 itu.

Selama berada di hanggar skadron udara 15, pelajar Spensa-sebutan SMPN 1 Kota Madiun diberi kesempatan mencoba naik kokpit pesawat tempur T 50 dipandu pilot TNI AU. Mereka juga menyaksikan persiapan para pilot dan teknisi saat akan terbang latih.

"Tujuan kegiatan ini untuk memberi motivasi kepada para siswa agar menjadi generasi sukses di kemudian hari," kata Joko Djohar Pribadi Kepala SMPN 1 Kota Madiun.

Menurut Joko, kunjungan ke Lanud Iswahjudi merupakan bagian dari program parent's day yang menjadi salah unggulan kegiatan Spensa. Parent's day adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan orang tua siswa.

"Kebetulan komandan skadron udara 15 adalah salah satu orang tua siswa kami.  Beliau mengajak anak-anak ke lanud sekaligus menjadi narasumber parent's day," jelasnya.

Tidak hanya kunjungan ke Lanud Iswahjudi. Pada kesempatan berikutnya para siswa akan diajak berkunjung ke instansi lainnya. Tergantung dari inisiatif dari para orang tua yang bersedia menjadi narasumber. "Pilihannya bisa outdoor atau indoor learning. Yang penting siswa bisa termotivasi dari sharing pengetahuan dan  pengalaman kerja dari para orang tua tersebut," kata Joko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement