Peristiwa Internasional

Beri Ceramah Mahasiswa HUFS Seoul, Ini Tips Pemimpin ala Jokowi

Selasa, 11 September 2018 - 19:15 | 45.51k
Presiden Jokowi berselfie ria dengan para mahasiswa HUFS Seoul usai dialog. (FOTO: Humas SetNeg for TIMES Indonesia)
Presiden Jokowi berselfie ria dengan para mahasiswa HUFS Seoul usai dialog. (FOTO: Humas SetNeg for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEOUL – Bukan Presiden RI Joko Widodo jika tidak mampu membuat ger-geran mahasiswa. Ini pula yang terjadi pada ceramah umumnya di hadapan ribuan HUFS Seoul (Hankuk University of Foreign Studies), Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 11 September 2018.

Jokowi pun melontarkan guyonan-guyonan ringannya. Salah satunya soal aksinya di pembukaan Seagames 2018. Usai ceramah Jokowi pun berdialog dengan mahasiswa.

’’Ada tiga hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Yakni integritas, keberanian, dan kerja keras,’’ tandas Jokowi menjawab pertanyaan Choi Tae Soo, salah seorang mahasiswa jurusan bahasa Indonesia.

Soal integritas, menurut Jokowi, integritas dan kejujuran sangat penting karena dengan integritas yang baik, maka rakyat akan percaya kepada pemimpinnya. Sementara keberanian diperlukan terutama dalam pengambilan keputusan karena setiap keputusan mengandung risiko.

"Kemudian kerja keras, kalau kita melakukan sesuatu tanpa kerja yang habis-habisan hasilnya nol. Saya itu mengalami dari mulai nol, di tempat paling bawah menuju ke tangga-tangga berikutnya. Jadi kerja keras merupakan salah satu hal yang harus kita miliki," tuturnya.

Park Ju Yeon, mahasiswa jurusan Interpretasi dan Penerjemahan bahasa Indonesia, menanyakan bagaimana Presiden Jokowi bisa memimpin sebuah negara yang sangat beragam dan majemuk seperti Indonesia, namun tetap bersatu dan harmonis.

Pertanyaan itu dijawab ringan Jokowi. Menurutnya, Indonesia tetap bisa rukun dan bersatu yang pertama karena itu memang pemberian dan anugerah dari Tuhan. “Yang kedua, selalu saya sampaikan kepada rakyat, kepada masyarakat agar selalu saling menghargai, saling menghormati, toleransi satu sama lain meskipun berbeda-beda. Itulah keragaman yang ada di Indonesia. Beragam, berbeda-beda, bermacam-macam," jawabnya.

Yang menarik, Park Ju Yeon juga menanyakan pendapat Jokowi mengenai bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan. Ia pun menuturkan bahwa dirinya sangat senang dengan adanya pertemuan antara Presiden Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Selain itu, JOkowi juga merasa gembira saat PM Korea Selatan dan Deputi PM Korea Utara juga bersama-sama datang di Asian Games di Jakarta.

"Ini menunjukkan bahwa kerukunan dan persatuan antara Korea Utara dan Korea Selatan, perasaan saya mengatakan, mendekati sebuah kenyataan. Dan kita harapkan betul-betul nanti menjadi sebuah kenyataan, sehingga energi perdamaian dunia itu dimulai dari Korea," kata Jokowi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Kemenag

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES