Peristiwa Daerah

Seniman Probolinggo Sulap Limbah Kayu Menjadi Lukisan 3 Dimensi

Selasa, 11 September 2018 - 14:03 | 551.20k
Kerajinan lukis bakar 3D karya Agustinus Eko. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)
Kerajinan lukis bakar 3D karya Agustinus Eko. (FOTO: Happy L. Tuansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Warga Probolinggo, Jawa Timur, punya kreasi unik dari limbah kayu. Barang sisa produksi kayu itu, disulap menjadi lukisan tiga dimensi yang apik.

Sentuhan teknik bakar membuat lukisan tersebut bercitarasa seni tinggi. Karya seni inipun, diklaim sebagai inovasi baru, dalam dunia seni.

Di galeri Jalan Panjaitan inilah, Agustinus Eko, pria 45 tahun menghasilkan karya seni lukis bakar tiga dimensi. Perpaduan antara seni lukis, teknik pirograpi dan sentuhan layer tiga dimensi membuat lukisan lelaki yang akrab disapa Eko ini berbeda.

Kerajinan-lukis-bakar-3D.jpg

Inovasi itu ditemukan Eko sekitar enam bulan lalu. Ketika sudah jenuh dengan pekerjaannya sebagai karyawan sebuah pabrik. Eko melihat limbah kayu bekas pengolahan pabrik kayu bertaraf internasional bisa dimanfaatkan. Eko kemudian berinisiatif untuk mengolahnya menjadi sebuah karya.

Berbekal pengetahuan seni, dan kemampuan mengolah kayu otodidak dan bantuan internet, Eko berhasil menciptakan lukisan bakar tiga dimensi. Dengan telaten, bapak tiga anak ini mengolah potongan limbah kayu yang didapatkannya secara gratis, menjadi lukisan bernilai seni tinggi.

Untuk menghasilkan sebuah lukisan, mula-mula Eko menggambar obyek yang akan dibentuk pada selembar kertas. Lalu sketsa itu ia gunakan untuk cetakan, pada triplek, yang selanjutnya dipotong sesuai desain.

Lukis-Bakar.jpg

Potongan itu kemudian disatukan dalam satu frame kayu, lalu ditambah dengan serbuk kayu yang sudah diberi lem. Proses selanjutnya, adalah pengeringan yang memakan waktu sampai dua hari.

“Untuk satu lukisan, waktu pengerjaan bervariasi. Mulai dari dua hingga tujuh hari. Tergantung dari kerumitan selama proses,” jelasnya, Selasa (11/9/2018) siang.

Hasil karya inipun, bernilai ekonomi tinggi. Satu lukisan bisa dijual antara Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta. "Tergantung besar frame, serta kerumitan selam proses pembuatan," ucapnya.

Untuk memasarkan karyanya, Eko masih mengandalkan jejaring sosial dan getok tular testimoni dari para pelanggannya. “Sejauh ini, lukisan bakar tiga dimensi kami sudah merambah pasar internasional, sampai ke Korea Selatan,” ujarnya.

Sentuhan teknik pirografi pada kayu, membuat lukisan ini makin bercitarasa seni tinggi. Ditambah layering pada obyek utama, menjadikan lukisan menjadi hidup. Walaupun menggunakan warna monocrom. Atau kombinasi antara hitam dan warna asli kayu.

Sambutan pelanggan pun sangat positif. Salah satu pembeli, R. Soleh misalnya, ia sempat penasaran dengan unggahan Eko di jejaring sosial facebook. Soleh yang asli Probolinggo pun berupaya untuk menemukan alamat yang tertera dalam unggahan. “Benar saja, sampai di sini saya tidak kecewa. Benar-benar lukisan tiga dimensi ini bernilai seni dan sangat indah sekali,” tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES