Tak Dapat Izin, Deklarasi #2019GantiPresiden di Banyuwangi Tetap Akan Digelar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Amrullah, Ketua Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden di Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku akan tetap melangsungkan acara. Meskipun diakui, pihaknya tidak mendapat izin atau Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dari Polres Banyuwangi.

"Kami akan tetap melaksanakan apapun resikonya," katanya, Senin (3/9/2018).

Nekadnya Amrullah bersama kepanitiaan bukan tanpa alasan. Mereka menganggap gerakan #2019GentiPresiden adalah hak warga negara. "Dan kami ini bukan pendukung siapa pun, kami hanya ingin ber demokrasi," ungkap Amrullah.

Disebutkan, sesuai jadwal, Deklarasi #2019GantiPresiden akan dilakukan pada Rabu, 5 September 2018, pukul 10.00 WIB. Diikuti 5000 orang peserta. "List peserta sudah masuk ke kami," imbuh Sekretaris panitia Deklarasi #2019GantiPresiden di Banyuwangi, Zamroni.

Rencananya, deklarasi diawali dengan longmarch. Mulai dari simpang lima atau pusat kota Banyuwangi menuju kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Tokoh Nasional yang akan hadir diantaranya Neno Warisman dan Ahmad Dhani. "Hotel sudah kita siapkan, sedang untuk pengamanan, kita tetap berkoordinasi dengan Kepolisian," ucapnya.

Dan puncak kegiatan, Panitia Deklarasi #2019GantiPresiden akan mengirimkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi.

Gugatan tersebut ditujukan kepada Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Machfud Arifin dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Gugatan itu muncul lantaran pihak panitia Deklarasi #2019GantiPresiden tidak mendapat Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dari Polres Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement