Kopi TIMES

Kegalauan Luis Milla

Kamis, 30 Agustus 2018 - 11:11 | 63.14k
Luis Milla. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Luis Milla. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari Selasa (28/8/2018) malam rapat Exco PSSI telah menetapkan bahwa Luis Milla, pelatih Timnas sepakbola Asian Games diperpanjang untuk menangani Timnas AFF 2018. Hal tersebut menurut Ketua Umum PSSI diputuskan dengan beberapa pertimbangan yang sangat mendasar, yaitu perbaikan Timnas Sepakbola masa depan. 

Namun pembahasan tersebut dilaksanakan ketika Luis Milla pulang kampung ke Spanyol. Luis Milla pulang karena merasa galau dengan hasil yang baik, karena diawal Asian Games ada suara yang seolah akan dipecat ketika tidak bisa mencapai target empat besar, dan itu dipemberitaan diulang-ulang. Ini adalah beban yang terberat, seolah bermain aja belum sudah diancam. 

Begitu gagal, Luis Milla berkumpul dengan pemain dan ofisial mengucapkan bahwa seakan berpisah. Seperti yang diunggah oleh asistenya dalam tim Bima Sakti. Bahkan Bima Sakti mengunggah video dan membuat simpati netizen. Esok harinya Luis Milla langsung pulang.

Panca-Rakhmad-Pamungkas689e3.jpg

Meski pemberitaan tentang perpanjangan Luis Milla sudah ada namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari Luis Milla menerima perpanjangan atau menolak perpanjangan. Ibarat bola sekarang berada di tangan Luis Milla terserah mau diapakan bola tersebut. 

Harapan masyarakat bola Indonesia adalah bagaimana Luis Milla bisa menangani Timnas Indonesia, karena ditangan Luis Milla sepak bola ada harapan bermain dengan benar dan mental profesional dalam berbola itu ada.

Kepulangan Luis Milla dalam berkontemplasi semoga membuahkan hasilnyang manis bagi persepakboolaan Indonesia.  Bukan sebaliknya, dia masih harus berfikir ulang untuk kembali ke Indonesia. Dilihatbdari perangainya, dia mempunyai perasaan yang sangat peka.

Namun dia tidak mampu menahan emosi ketika pertandingan lawan UEA dia sampai menangis dan mengatakan anahwa pertandingan tersebut membuat kekecewaan kedua kalinya dalam hidupnya.

Saat melatih quote dan di ingat oleh masyarakat bola Indonesia terhadap Luis Milla adalah kata 'respek' kata ini sering didengungkan oleh para insan sepak bola Indonesia, dengan kata respek ini pemain sepakbola tanpa menyakiti atau menciderai lawan main.

Bahkan kata respek ini sudah menjadi dikenal dikalangan anak-anak SSB pun kata itu sudah menjadi makanan sehari hari jika ada temanya yang bermain bola tanpa menggunakan aturan berbola. Sebuah kata sederhana namun bisa merubah wajah persepak bolaan tanah air. 

Sisir, Batu, 30 Agustus 2018

* Penulis, Panca Rakhmad Pamungkas S adalah Pemerhati sepakbola, mantan pengurus Persema Malang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES