Umat Non Muslim di Desa Balun Juga Ikut Nikmati Daging Kurban

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur memang menjadi contoh nyata bentuk toleransi antar umat beragama.

Meskipun terdapat tiga agama, Islam, Hindu dan Kristen, tetapi mereka tetap bisa hidup rukun dan saling menghargai satu sama lain, di desa yang memiliki sebutan Desa Pancasila ini.

“Walaupun kami beda agama dan Islam yang mayoritas, tapi kami bertoleransi dan saling menghargai," kata Suwito, Ketua Tamir Masjid Miftahul Huda, Desa Balun, Rabu, (22/8/2018).

Bentuk toleransi itu tergambar jelas tak hanya dalam keseharian warga Balun, namun juga di setiap perayaan hari raya masing-masing agama, seperti perayaan Hari Raya Idul Adha. Wujudnya, warga non muslim juga mendapat bagian daging kurban.

"Adapun saudara Kita yang non muslim, yang berdekatan dengan tempat pengelolaan hewan kurban di masing-masing RT semuanya kebagian," tutur Suwito.

Tahun ini jumlah hewan kurban di Desa Balun ada sebanyak 124 ekor kambing dan 3 ekor sapi. Seluruh hewan kurban tersebut disembelih di halaman masjid setempat, namun untuk proses pengulitan dan pendistribusian dilakukan di masing-masing RT.

"Untuk penyembelihannya memang dilakukan di masjid, tapi untuk pembagian daging kurbannya disalurkan melalui setiap RT. Di Desa Balun, Kabupaten Lamongan ini ada 9 RT, dan dibagi sesuai jumlah penduduk di masing-masing RT," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement