Peristiwa Daerah

Peduli Pariwisata, Badak LNG dan Dewan Adat Dayak Bontang Resmikan Wisdabo

Rabu, 22 Agustus 2018 - 04:29 | 179.18k
Salah satu tarian khas dayak yang disajikan saat acara peresmian WISDABO di Lamin Adat Dayak Bontang (FOTO: Andry Subandono/TIMES Indonesia)
Salah satu tarian khas dayak yang disajikan saat acara peresmian WISDABO di Lamin Adat Dayak Bontang (FOTO: Andry Subandono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Satu lagi potensi wisata di Kota Bontang telah digalakkan oleh Badak LNG. Kali ini, pengembangan potensi wisata tersebut dikemas dalam Program Wisata Adat Dayak Bontang (Wisdabo). Program tersebut bekerja sama dengan Dewan Adat Dayak Bontang yang baru saja diresmikan, Senin (20/8/2018) siang, bertempat di Lamin Adat Dayak Bontang, Jalan Jetski, Kelurahan Api-Api, Kalimantan Timur.

Program Wisdabo merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pelatihan, revitalisasi lamin Dayak hingga pendampingan. Keberlanjutannya akan menjadi salah satu program andalan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Badak NGL dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.

Suku-Dayak-BOntang.jpgManajemen Badak LNG dan Keluarga besar Adat Dayak Bontang mengabadikan momen berfoto bersama dalam acara peresmian Wisdabo di Lamin Adat Dayak Bontang, Kaltim

Director & COO Badak LNG Gitut Yuliaskar meyakini, dengan diresmikannya fasilitas wisata Dayak Bontang yang merupakan hasil kerja sama Badak LNG dengan Dewan Adat Dayak Bontang ini akan merealisasikan visi warga etnis Dayak agar terus berkreatifitas dan memiliki daya saing tinggi.

"Insyaallah, melalui fasilitas ini teman-teman lebih kreatif lagi dan berinovasi. Tunjukkan bahwa etnis Dayak punya kemampuan yang sangat unik," pungkasnya.

Tidak hanya itu, Gitut juga menambahkan melalui Wisdabo ini, Badak LNG akan terus mendukung program pemerintah dalam menggalakkan pariwisata, tidak hanya sebatas fasilitas pariwisata di laut dan pantai (mangrove) yang selama ini telah eksis.

Pria yang murah senyum ini pun mengharapkan agar tamu perusahaan dan wisatawan yang datang ke Kota Bontang nantinya tidak sekedar menikmati wisata bahari saja, namun juga dapat mengenal Wisdabo sebagai salah satu kunjungan wajib bagi destinasi wisata di Kota Bontang.

Suku-Dayak-BOntang-b.jpgDirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK, M R Karliansyah MS, sedang melihat kerajinan khas dayak yang ada di lorong Lamin Adat Dayak Bontang

"Kita punya semangat yang sama untuk memajukan pariwisata di Bontang. Para pelancong, baik domestik maupun tamu perusahaan harus dibawa ke Wisdabo," tegas Gitut.

Program Wisdabo diawali dengan revitalisasi dinding lamin yang dilukis bermotif khas Dayak. Di mana pada dinding lamin tersebut menggambarkan 13 motif sub etnis Dayak yang ada di kota Bontang. Diantaranya Dayak Kenyah, Lundaya, Dayak Banuak, Dayak Samihim, Dayak Tunjuk, Dayak Bahau, Dayak Ma’anyan, Dayak Punan, Dayak Kapuas, Dayak Dusun, Dayak Iban, Dayak Modang, hingga Dayak Kayan.

"Rencananya tiap seminggu sekali akan ada pertunjukan tari-tarian khas Dayak. Jadi wisatawan dapat melihat langsung sesuai jadwal. Sekaligus dapat membeli souvenir khas Dayak di area bawah lamin," papar Gitut.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak Bontang, Joni Rinning pun mengapresiasi dukungan dan bantuan Badak LNG yang menganggap pentingnya budaya dayak untuk menjadi salah satu destinasi wisata kota di Kota Bontang.

Joni berharap, kedepannya kebudayaan dayak dapat dijadikan sebagai salah satu aset dan kebanggaan warga Bontang. "Kami menyadari adanya keterbatasan pengembangan dan mempromosikan potensi budaya yang ada pada kami. Semoga kendala ini mendapat dukungan semua pihak terkait pariwisata," ucap salah satu tokoh Dayak di Bontang itu.

Di kesempatan sama, Direktur Jendral (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), M R Karliansyah MS, turut mengapresiasi langkah produsen gas alam cair ini meresmikan Wisdabo sebagai ikon wisata masyarakat Kota Bontang dan berkomitmen melestarikan kearifan lokal melalui program commdev-nya.

Ia menaruh ketertarikan terhadap seni lukisan yang menghiasi hampir seluruh bagian ruangan lamin Dayak Bontang sebagai simbol keberadaan 13 sub etnis Dayak yang ada di kota Bontang.

"Ini terobosan yang sangat luar biasa. Semoga dapat berkembang dan menambah daya tarik Kota Bontang sebagai pemicu tumbuhnya pariwisata seni budaya di kota Bontang. Lebih dimaksimalkan lagi agar bangkit. Mari manfaatkan semaksimal mungkin fasilitas yang sudah ada. Tempat ini bisa dijadikan salah satu alat untuk memacu pariwisata Kota Bontang," ungkapnya.

Karliansyah berpesan kepada dewan adat dayak agar lebih mengeksplor kebudayaannya. Salah satu yang paling efektif, menurutnya, adalah mendirikan showroometnis suku Dayak di pintu keluar masuk Kota Bontang, seperti bandara, pelabuhan dan terminal. "Tampilkan kekayaan budaya etnis Dayak. Jadi kalau ada orang yang masuk dan keluar Bontang, akan selalu mengingat bahwa di sini kaya akan budaya etnis dayak," jelasnya.

Di tempat sama, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyambut baik langkah PT Badak LNG mengembangkan ikon pariwisata seni budaya khas etnis Dayak ini. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemkot Bontang yang juga fokus memajukan pariwisata.

"Alhamdulillah, rumah lamin Dayak yang dibangun sejak 2003 silam ini akan dipercantik dan dipoles lagi oleh Badak LNG. Semoga dapat menjadi salah satu pilihan destinasi bagi wisatawan untuk datang ke Bontang," ucap Wali Kota perempuan itu.

Dengan adanya peresmian Wisdabo ini, diharapkan ikut membantu memaksimalkan potensi pariwisata Kota Bontang, yang nantinya juga akan berimbas pada tingkat okupasi pariwisata kota dan perekonomian masyarakat. Di sesi akhir acara, manajemen Badak LNG, Dewan Adat Dayak Bontang serta para undangan disuguhi beberapa tarian khas dayak.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Bontang TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES