Peristiwa Daerah

Pengembangan Pendidikan Perkoperasian Penting di Masyarakat

Selasa, 21 Agustus 2018 - 20:52 | 47.47k
Pelatihan Perkoperasian Kader Pengelola Koperasi dan Magang Koperasi di Kabupaten Kuningan. (FOTO: Humas Kemenkop UKM for TIMES Indonesia)
Pelatihan Perkoperasian Kader Pengelola Koperasi dan Magang Koperasi di Kabupaten Kuningan. (FOTO: Humas Kemenkop UKM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KUNINGAN – Kepala Bidang Peningkatan Peran Organisasi Kependidikan Kemenkop dan UKM, Eko Heriyono mengatakan pengembangan pendidikan perkoperasian menjadi hal yang sangat penting saat ini. Sebab, dalam perkembangannya, masyarakat belum sepenuhnya percaya dengan koperasi.

Oleh karena itu Kemenkop UKM menggelar Pelatihan Perkoperasian bagi Kader Pengelola Koperasi dan Magang Koperasi di Kabupaten Kuningan dengan melibatkan 100 orang mahasiswa Ikopin prodi manajemen S-1, yang merupakan kali kedua dari sinergi antara Deputi Pengembangan SDM Kemenkop dan UKM dengan Ikopin, khususnya prodi S -1 Manajemen.

Kegiatan ini mengulangi keberhasilan kegiatan yang sama, yang dilaksanakan pada tahun 2017 di provinsi Jateng dan Jabar.

Menurut dia, mengembangkan kepercayaan dalam membangun koperasi sangat perlu, terutama kepercayaan anggota terhadap pengurus dan kepercayaan antar anggota.

"Saat ini masyarakat lebih tertarik pada pasar-pasar modern, karena pasar modern identik dengan kenyamanan, wangi dan sejuk. Padahal harga barang yang dijual lebih mahal," katanya dalam diskusi sekaligus Penutupan Pelatihan Perkoperasian bagi Kader Pengelola Koperasi dan Magang Koperasi, di Ruang Rapat Purbawisesa Kabupaten Kuningan, Selasa (21/8/2018).     

"Tetapi mereka mampu membangun kepercayaan dan itu menjadi keunggulan pasar modern," tambahnya.

Beberapa langkah yang sudah dan masih dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan kepada koperasi antara lain, revitalisasi pasar tradisional, dan pencanangan  kecamatan koperasi.

Sementara itu, Bupati Kuningan, Acep Purnama mengaku sangat bersyukur lantaran ada pelatihan perkoperasian di wilayahnya.

Dia juga berharap melalui pelatihan ini akan lahir kader - kader koperasi yang profesional dan visa mengangkat potensi di Kuningan agar lebih baik lagi.

"Kabupaten Kuningan memiliki banyak potensi ekonomi untuk dikembangkan melalui wadah koperasi. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap bisa menghasilkan kader-kader koperasi yang profesional dan membantu mengembanngkan potensi di daerah khususnya yang bergerak di koperasi," katanya.

Sekedar informasi, dalam pelatihan itu, setelah sesi diskusi dilanjutkan dengan sesi analisis SWOT (strengh, weakness opportunities, treath) yang diwakili oleh 5 kelompok, yang menggambarkan keterwakilan wilayah tengah, utara, selatan, timur dan barat.

Kelima kelompok telah mampu membedah koperasi dengan sangat baik melalui Analisis SWOT. 

Beberapa masukan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan koperasi menyangkut masalah: kelembagaan, bisnis, partisipasi anggota, SDM. 

Diantara masalah yang paling urgen untuk ditangani adalah masalah pendidikan perkoperasian di tingkat anggota dan manajemen,  teknologi informasi yang masih minim baik fasilitas maupun implementasinya.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni, Bupati Kabupaten Kuningan, Acep Purnama, SH, MH, Direktur Prodi Manajemen S-1 Ikopin DR. H Giyanto Purba Suseno, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kuningan beserta jajarannya dan Kepala dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES