TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei efek Cawapres terhadap elektabilitas pasangan calon pada Pilpres 2019. Untuk Jokowi, sosok KH Ma'ruf Amin, malah menggerus elektabilitas sang petahana.
Survei digelar pada 12 Agustus-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan tatap muka ke 1.200 responden dengan dilengkapi Focus Group Discussion dan wawancara mendalam. Survei dipaparkan peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby.
Elektabilitasi Jokowi-Ma'ruf mencapai angka 52,2 persen. Elektabilitas Jokowi secara personal malah lebih tinggi: 53,6 persen.
"Kiai Ma'ruf Amin sedikit mengurangi dukungan terhadap Jokowi," ujar Adjie di kantor LSI Denny JA, gedung Graha Dua Rajawali, Jl. Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Adjie lalu membandingkan elektabilitas Jokowi dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di empat kantung suara. Empat kantung suara yang jadi acuan LSI Denny JA adalah pemilih muslim, pemilih non-muslim, pemilih terpelajar dan pemilih milenial.
Hasilnya, suara Jokowi turun di empat kantung suara tersebut jika dipasangkan dengan Ma'ruf Amin. Perbandingan elektabilitas Jokowi vs Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai berikut:
Dikalangan pemilih muslim, Jokowi mendapat 51,7 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,3 persen. Adapun bagi kalangan non muslim, elektabiltas Jokowi 70,3 persen berbanding dengan Jokowi-Ma'ruf yang hanya 51,5 persen.
Eletabilitas Jokowi di kalangan kaum terpelajar juga lebih tinggi sebesar 50,5 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya sebesar 40,4 persen. Begitu juga di kalangan pemilih pemula atau milenial. Dimana Jokowi memperoleh angka 47,1 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 39,5 persen. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |