Peristiwa Daerah

Festival Vegan Indonesia, Meriahkan Acara DPD INLA Bali

Selasa, 21 Agustus 2018 - 08:53 | 53.87k
stand tenant vegan dan vegetarian dari Denpasar, Tabanan. Bali. (FOTO: Andi/TIMES Indonesia)
stand tenant vegan dan vegetarian dari Denpasar, Tabanan. Bali. (FOTO: Andi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Tak kurang 24 stand tenant vegan dan vegetarian dari Denpasar, Tabanan, dan Jembrana ikut memeriahkan acara pergelaran Tari dan Senam Sukacita Kasih Alam Semesta 2018.

Bertempat di lapangan utara Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar pada Minggu (19/8). Acara yang dihelat oleh Dewan Pengurus Daerah International Nature Loving  Association Indonesia (DPD INLA) Bali berhasil memecahkan rekor MURI dengan melibatkan ribuan pelajar SMP, SMA/ SMK dari Denpasar, Badung dan Karangasem.

Menurut Yanto, ketua Indonesia Vegetarian Society (IVS) -Vegan Society of Indonesia (VSI).
24 tenant tersebut menggelar bazaar mulai pukul 06.00-18.00 WITA. “Tema acara nya adalah Festival Vegan Indonesia,“ tegasnya.  

Beberapa diantara tenant yang turut memeriahkan acara tersebut adalah, Rumah Makan Ahimsa, IVS Tabanan, Amui Vegetarian, Prozco (Yan Hui) Warung Hokkien, Wang Dapur Viggie, Club Sehat Grocery Store, dan Terasi Kedelai Vegan.

Munculnya banyak pegiat vegetarian dan vegan di Indonesia, membuat penyuka terasi yang pada umumnya berbahan udang mulai beralih mengkonsumsi terasi berbahan selain udang.

Inilah yang membuat PT Harapan Gemilang Jaya, menemukan ide inovasi pangan pengganti terasi udang dengan bahan kacang kedelai yang bisa dikomsumsi kaum vegan dan vegetarian, bukan hanya itu penderita jantung dan alergi udang pun akan aman jika mengkomsumsi produk terasi vegan ini.

Pada awal tahun 2018, inovasi dibidang pangan ini berhasil lolos sebagai peserta PPBT (perusahaan pemula berbasis teknologi) yang diadakan oleh Kemenristekdikti dan mendapatkan inkubasi berbasis teknologi untuk pengembangan produk dan bisnisnya.

Kini, terasi vegan terus berbenah setelah di inkubasi dan didampingi Swastika Bali Shanti sebagai inkubator yang juga turut membantu pengembangan produk ini. Pengolahan terasi yang semula dikerjakan secara tradisional sekarang sudah mengunakan teknologi sampai dengan tahap finishing, sehingga produk tetap higienis dan terjamin. Proses pengolahan yang tepat membuat produk ini tahan sampai dengan 1 tahun tanpa pengawet dan pewarna makanan.

“Kini,  produk ini siap untuk didistribusikan keseluruh Indonesia dan kedepan siap untuk ekspor, kata Ketut Irawan,  Owner Terasi Kedelai Vegan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Indonesia Vegetarian Society (IVS) - Vegan Society of Indonesia (VSI) silakan berkunjung ke website: www.ivs-online.org dan www.vsi-online.org. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES