Peristiwa Daerah

Pakai Busana Mirip Pasukan Isis, Panitia Pawai Probolinggo Kecolongan

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 18:09 | 333.66k
Kiri-Kanan: Ketua pelaksana pawai Supini, Kepala Sekolah TK Kartika V-69 Hartatik, Dandim 0820, Kapolresta Probolinggo dan Kadisdikpora Kota Probolinggo. (FOTO: Happy L/TIMES Indonesia)
Kiri-Kanan: Ketua pelaksana pawai Supini, Kepala Sekolah TK Kartika V-69 Hartatik, Dandim 0820, Kapolresta Probolinggo dan Kadisdikpora Kota Probolinggo. (FOTO: Happy L/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Viralnya video pawai budaya di Probolinggo yang menggunakan jubah hitam bercadar dan lengkap dengan replika senjata laras panjang dikecam banyak pihak. Bahkan warganet menyebut penampilan siswa TK itu mirip dengan penampilan pasukan militan Isis.

Pihak panitia pelaksana juga mengaku kecolongan. Kepada sejumlah awak media, Ketua Pelaksana Pawai Budaya PAUD Kota Probolinggo, Supini mengatakan, sejatinya pihaknya mengambil tema HUT RI ke 73. Namun dipersempit lagi, pada kesenian dan budaya di Indonesia.

Sedangkan tema yang diusung oleh TK Kartika V-69 yang menggunakan jubah hitam, bercadar dan lengkap dengan replika senjata laras panjang, dinilai melenceng dari tema tersebut. Atau dengan kata lain, jauh dari kebudayaan Indonesia.

“Soal itu, kami memang menerima materinya pagi hari sebelum acara dimulai. Jadi tidak sempat menyeleksinya,” ujar Supini, Sabtu (18/8/2018).

BACA JUGA: Pawai Kemerdekaan Anak-Anak ala Militan Isis Viral di Medsos

Sontak hal itupun menjadi viral di media sosial. Mulai dari pesan berantai whatsapp, facebook, instagram dan lain sebagainya. Komentar warganet rata-rata mengecam dan menyayangkan kostum pawai tersebut.

TIMES Indonesia pun berusaha mengklarifikasi hal itu ke pihak sekolah. Kepala Sekolah TK Kartika V-69, Hartatik mengatakan, pihaknya sama sekali tidak bermaksud untuk menanamkan atau mengajarkan paham radikal pada siswa siswinya.

Ia menjelaskan kostum yang digunakan dalam pawai tersebut, seluruhnya merupakan bahan recycle atau daur ulang. "Kami memanfaatkan bahan yang sudah ada," kata Hartatik pada TIMES Indonesia.

Menurut Hartatik pihaknya juga mengusung tema yang mulia. Yakni ‘bersama perjuangan Rosulullah kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT’.

“Kami sangat menyesal, atas viralnya hal ini. Saat menyusun tema itu, kami tidak memikirkan dampak dibelakangnya. Intinya bagaimana caranya ikut pawai, anak-anak senang dengan memenfaatkan bahan-bahan yang sudah ada. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya pada warga Probolinggo dan Indonesia,” kata Hartatik.

Sejauh ini, pawai budaya kontroversial yang menampilkan busana mirip pasukan militan Isis ini, sudah diselesaikan pihak keamanan. Polresta Probolinggo dan Kodim 0820, juga telah memanggil pihak terkait, untuk mengklarifikasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES