Panggung Raksasa 600 Ton Latar Belakangi Opening Ceremony Asian Games 2018

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hingar-bingar demam Asian Games 2018 kian membana di Jakarta. Warga ibukota sudah berbondong-bondong menyaksikan Opening ceremony Asian Games 2018 yang tinggal menghitung jam.

Acara yang dikemas spektuler itu, siap dipanggungkan tepat pukul 19.00 WIB, Sabtu (18/8/2018). Kita semua bisa menyaksikan pembukaan helatan akbar di Gelora Bung Karno, Senayan, melalui layar kaca.

Inilah pesta olahraga terbesar se Asia kali kedua yang diselenggarakan di tanah air. Karena itu, demamnya begitu kuat.

Betapa tidak. Untuk menggelar Asian Games di rumah sendiri, Indonesia harus menunggu 56 tahun. Satu penantian yang sangat lama.

Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962. Inilah Asian Games yang ke-4 dan diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 24 Agustus 1962sampai 4 September 1962.

Saat itu, hanya 1.460 atlet dari 17 negara yang berpartisipasi. Mereka memperebutkan medali dari 15 cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk bulutangkis yang pertama kali dilagakan.

Tak heran jika Asian Games 2018 membuat tekad panitia membuncah untuk memberikan yang terbaik bagi atlet dan kontingen se Asia.

Untuk opening ceremony saja, panitia telah membuat panggung raksasa yang belum pernah ada dalam upacara pembukaan multievent di manapun. Panggung tersebut seberat 600 ton, berukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter.

Panggung ini akan menjadi latar saat 6.000 atlet dan ofisial dari seluruh kontingen saat berparade di bawah bendera kebanggaan negaranya.

Presiden Indonesia, Joko Widodo, direncanakan hadir dan membuka perhelatan olahraga yang diikuti 45 negara di Asia tersebut. Adalah Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Syeikh Ahmad Al Fahda Al Sabah dan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir, akan mendampingi Presiden dalam menyambut peserta.

Upacara pembukaan Asian Games 2018 yang dikomandani Wishnutama sebagai Creative Director tersebut juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Republik Korea, Lee Nak-yeon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement