Tempat Lokalisasi Masih Beroperasi, Pemkab Probolinggo Ambil Langkah Tegas

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Masih maraknya tempat lokalisasi di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, membuat Pemkab setempat harus berindak tegas untuk melakukan penutupan beberapa tempat lokalisasi yang ada. Terutama di wilayah Kota Kraksaan.

Dalam waktu dekat ini, Pemkab akan melayangkan surat permohonan untuk menutup lokaliasi tersebut.

Sebagai langkah awal, pemkab menyorot tempat lokalisasi di wilayah Kota Kraksaan. Yaitu di Blok Sampir Desa Asembagus, dan di sisi selatan jembatan sungai Rondoningo Kelurahan Semampir. Seluruhnya, ada sekitar 9 rumah dan 40 PSK dan mucikari yang menetap disana.

Hal itu diungkapkan Plt Asisten Administrasi Kepemerintahan dan Kesra Kabupaten Probolinggo, Ahmad Arif, Kamis (16/8/2018). 

Ia mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan untuk menutup lokalisasi protitusi di wilayah Kota Kraksaan. Tapi, menutup kemungkinan, pihaknya juga akan melakukan hal yang sama di tempat lain di Kabupaten setempat.

Keberadaan lokalisasi lanjut Ahmad Arif, yang berada tempat di Kelurahan Asembagus dan Semampir itu, dinilai mengurangi estetika kota. Yang mana Kota Kraksaan sendiri, merupakan ibukota Kabupaten Probolinggo.

“Nah itu perlu ditutup dan Kota Krasaan haru steril dari tempat prostitusi. Tidak hanya di Kraksaan, di tempat lainnya juga akan dilakukan hal yang sama,” tuturnya.

Pada tahap awal penutupan lokalisasi tersebut, kata Ahmad, pihaknya akan melayangkan surat terlebih dahulu terhadap penduduk desa sekitar lokalisasi. Pengiriman surat itu akan dilakukan secara beruntun sebanyak tiga kali. Agar mereka segera menutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement