Peristiwa Internasional

Seruan Boikot Produk AS Mulai Warnai Media Sosial di Turki

Kamis, 16 Agustus 2018 - 11:11 | 42.22k
ILUSTRASI. (FOTO: portal islam)
ILUSTRASI. (FOTO: portal islam)

TIMESINDONESIA, ISTANBUL – Seruan untuk melakukan boikot atas produk AS mulai mewarnai media sosial di Turki menyusul seruan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (14/8/2018) untuk memboikot produk elektronik AS.

Lewat media sosial, rakyat Turki meningkatkan seruan Erdogan itu ke boikot produk AS mulai dari makanan cepat saji sampai merek pakaian.

"Kami meminta pasar Turki, BIM dan A101, agar tidak menjual produk AS apapun, termasuk Coca-Cola," demikian tulisan di satu akun Tweeter dengan tagar "boycott" seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Satu tweet lain atas nama Melike bertuliskan, "Beli lira Turki dan bukan dolar dan minum kopi Turki bukan kopi Starbucks Amerika." Sementara itu, rakyat telah berbagi video yang memperlihatkan bagaimana mereka menghancurkan iPhone mereka dengan palu, dan saling menyeru yang lain agar melakukan tindakan yang sama.

"Produk Apple, iPhone, adalah favorit rakyat Turki. Tapi, tampaknya mereka akan berhenti menggunakannya," kata Muzaffer Cengiz, seorang pemilik toko telepon genggam di Istanbul Tengah.

"Harga satu iPhone 7 ialah 3.000 lira atau 594 dolar AS pada awal Agustus. Sekarang harganya 4.000 lira. Para importer tidak menunggu lama untuk memasang nilai dolar yang tinggi," tambah Muzaffer Cengiz. 

Media lokal memberitakan bahwa BIM telah berhenti menjual iPhone 6 setelah seruan Erdogan itu.

Perusahaan penerbangan nasional Turki, Turkish Airlines, dan perusahaan telekomunikasi utama Turki pada Selasa juga mengumumkan mereka akan berhenti memasang iklan di media AS.

Yahya Ustun, Wakil Senior Presiden perusahaan penerbangan tersebut Urusan Media, me-tweet dengan tagar #don't give advertisments to the US. "Kami, Turkish Airlines, menempatkan diri kami bersama rakyat dan negara kita."

Seperti diketahui, pekan lalu, Washington melipat-gandakan tarif baja dan alumunium atas Turki sehubungan dengan tindakan Turki menahan pastur AS Andrew Brunzon.

Sebagai pembalasan, Erdogan menandatangani dekrit untuk juga menaikkan tarif atas beberapa impor AS termasuk mobil, alkohol dan tembakau, kata satu laporan resmi pada Rabu.

"Reaksi Turki atas sanksi AS baru-baru ini dengan tambahan tarif bernilai 533 juta dolar AS," kata Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan, yang dikutip kantor berita resmi Turki, Anadolu.

Sementara itu, mereka lokal dan asing yang beroperasi di Turki bersiap untuk menaikkan harga produk mereka dalam tindakan untuk menyesuaikan diri dengan nilai tukar mata uang asing.

Langkah dan seruan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan itu kini mulai membentuk perlawan rakyat Turki lewat media sosial atas tekanan AS. Salah satunya adalah dengan cara boikot produk AS(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES