Indonesia Positif

Pemkot Pasuruan Gelar Jambore Peduli Eks ODGJ

Kamis, 16 Agustus 2018 - 01:11 | 72.87k
Walikota Pasuruan Drs. H. Setiyono. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Walikota Pasuruan Drs. H. Setiyono. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Eks Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Pasuruan. Melalui Dinas Sosial Kota Pasuruan, pemkot menyelenggarakan jambore peduli eks ODGJ pada hari Rabu (15/8/2018) pagi. Acara bertempat di Pendapa Surga Surgi Kompleks Rumah Dinas Walikota Pasuruan.

Kegiatan ini dibuka oleh Walikota Pasuruan Drs.H.Setiyono. Hadir Kepala Puskesmas se-Kota Pasuruan, Tim CMHN (Community Mental Health Nurse) Provinsi Jawa Timur, dan narasumber dari Fakultas Keperawatan Jiwa Universitas Brawijaya Malang. Ada juga perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

"Setelah mengikuti jambore kesehatan jiwa ini diharapkan ODGJ mampu bersosialisasi melalui dukungan,'' ujar Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan Dra.Hj. Nila Wahyuni Subiyanto, M.Si.

Selain itu, kata Nila, diharapkan klien ODGJ mampu menunjukkan rasa percaya dirinya di hadapan orang lain. "Mereka bisa mandiri dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari, menunjukkan salah satu kreativitasnya sesuai kemampuan dan menjalin komunikasi serta kerjasama dengan orang lain," tambah Nila. 

Peserta jambore 40 eks ODGJ yang telah diobati dan terkendali. Sedangkan ODGJ yang ada di Kota Pasuruan sendiri sebanyak 438 orang. Metode jambore sendiri terdiri dari ceramah, interaksi sosial dan game (permainan) dipandu narasumber dari Fakultas Keperawatan Jiwa Universitas Brawijaya Malang.

Pendopo-Pasuruan.jpg

"Kami berterima kasih kepada semua yang bekerja keras dan berkontribusi terhadap penanganan ODGJ khususnya untuk kepala Puskesmas. Karena secara bertahap ODGJ di Kota Pasuruan bertahap akan pulih,'' ucap Nila.

Nila menjelaskan, ada banyak faktor yang mempengaruhi orang sehat menjadi ODGJ. Yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor individu. Jika ODGJ tersebut dipengaruhi faktor individu itu mudah untuk disembuhkan dan jika faktor keturunan itu yang sulit disembuhkan.

"Karena itu semua harus diberi kebebasan berfikir dan jangan sampai tertekan," imbuh Nila Wahyuni Subiyanti.

Wali Kota Pasuruan Setiyono berharap Dinas Sosial saling koordinasi dengan dokter yang menangani ODGJ. Khususnya untuk menuntaskan program-program penanganan masalah sosial, salah satunya eks ODGJ.

Tim harus mencari akar permasalahannya selanjutnya kita selesaikan secara bertahap dan kita harus memahaminya. Itu tugas bersama. Diharapkan eks ODGJ setelah kegiatan ini bisa kembali ke masyarakat dan bisa  komunikasi serta  interaksi dengan yang lain.

"Perasaan minder harus dihilangkan dan harus mempunyai pemikiran sembuh dan normal dan selanjutnya bisa membantu pembangunan Kota Pasuruan. Semoga jambore ini bisa bermanfaat," ujar Walikota Pasuruan Drs. H. Setiyono, saat membuka jambore. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-8 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES