Kopi TIMES

Belajar Sikap Toleran dari Pelaksanaan Haji

Selasa, 14 Agustus 2018 - 13:06 | 22.17k
JCH Indonesia asal Probolinggo di Masjidil Haram. (FOTO: KH. Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)
JCH Indonesia asal Probolinggo di Masjidil Haram. (FOTO: KH. Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pelaksanaan ibadah haji mengandung pelajaran bagi jamaah, termasuk JCH Indonesia asal Probolinggo. Di antaranya, pelajaran untuk bersikap toleran dalam menyikapi perbedaan.

Sekitar tiga juta jamaah haji yang diperkirakan berkumpul dan menyatu di Kota Mekkah pada musim haji 2018, tak hanya berasal dari Indonesia. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia.

Bukan hanya berbeda warna kulit, postur tubuh, dan berbeda bahasa. Tapi juga berbeda pengamalan dan pemahaman keagamaannya, serta berbeda madzhab pula.

Dari cara berwudhu', cara shalat, cara berdzikir dan beberapa ritual ibadah lainnya. Antara satu negara dengan negara lainnya, cara dan paham keagamaannya tampak ada yang berbeda. 

Masyrakat Indonesia yang mayoritas bermahzab syafi'i, tentu terbiasa dengan membaca qunut waktu shubuh. Terbiasa membaca bimillah ketika membaca Surat Alfatihah saat shalat.

Tapi tidak demikian dengab di Masjidil Haram. Bacaan Al-Fatihah seolah tanpa bismillah. Terkadang dibaca lirih atau terkadang tidak dibaca oleh imam pada waktu shalat jahr). Begitu pun waktu shubuh, tidak ada bacaan qunut lazimnya di Indonesia. 

Begitu juga dalam gerakan shalat. Setelah takbiratul ihram, sebagian jamaah ada yang tangannya terjuntai kebawah. Ini pada umumnya terlihat pada jamaah dari Tunis atau Maroko, yang secara fiqih mayoritas menganut Mahzab Maliki. 

Awal mulanya sebagian CJH Indonesia asal Probolinggo tampak kaget, bahkan ada yang risih dan kurang sreg. Tapi lambat laun mereka sudah terbiasa dengan perbedaan yang ada. 

Dan pada akhirnya tertanam dalam diri jamaah kesadaran untuk bersikap tasamuh, toleran atau sikap saling menghargai, menghormati dan bersikap bijak menghadapi perbedaan. 

Lebih dari sikap toleran, dalam jiwa JCH Indonesia, juga muncul kesadaran tentang ukhwah islamiyah, persaudaraan antara sesama muslim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES