Peristiwa Daerah

Krisis Air Bersih di Lamongan Meluas

Minggu, 12 Agustus 2018 - 17:53 | 66.08k
Masyarakat mengantri air yang didroping oleh BPBD Kabupaten Lamongan, Minggu, (12/8/2018). (FOTO: Siti Nura/TIMES Indonesia)
Masyarakat mengantri air yang didroping oleh BPBD Kabupaten Lamongan, Minggu, (12/8/2018). (FOTO: Siti Nura/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Jumlah desa di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim) yang mengalami krisis air bersih di masa kemarau tahun ini semakin meluas.

Data dari Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, sudah ada puluhan Desa dari 9 Kecamatan di Kabupaten Lamongan. Sebelumnya, hanya 6 desa yang krisis air bersih pada bulan Juli lalu.

"Sampai saat ini sudah ada 20 desa yang meminta untuk didroping air," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, M. Muslimin, Minggu (12/8/2018).

Masyarakat-mengantri-air-di-Lamongan-A.jpg

Dari data BPBD Lamongan menyebutkan 20 desa yang terdampak kekeringan diantaranya Desa Sumberagung, Desa Kedungwaras, Desa Kedunglerep, Desa Kedungrejo, Desa Jatipayak, Desa Medalem, Desa Kacangan dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Modo.

Kemudian dua desa di Kecamatan Bluluk yakni Desa Talunrejo dan Desa Bluluk. Selanjutnya, satu desa di Kecamtaan Lamongan Desa Kebet dan satu desa di Kecamatan Tikung, Desa Bakalanpule.

Selain itu kekeringan juga melanda Desa Kedungkmpul Sarirejo, Desa Banjarejo Kecamatan Sukodadi, Desa Gedungmegareng Kecamatan Kembangbahu, Desa Mantup Kecamatan Mantup dan empat Desa di Kecamatan Sugio yakni Desa Bedingi, Desa Pangkatrejo, Desa Bakalanrejo serta Desa Gedungbanjar.

“20 desa itu sudah tidak memiliki sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhannya dalam sehari-hari, seperti memasak, mandi dan mencuci, sehingga meminta bantuan secara resmi ke BPBD,” ucapnya.

Muslimin menjelaskan dari 20 desa itu sebanyak 12 desa sudah menerima droping air bersih dari BPBD Lamongan dengan total droping air yang sudah dilakukan BPBD Lamongan sebanyak 99 tangki air bersih.

“Sementara untuk yang 8 desa lainya itu surat sudah masuk, tapi belum ada konfirmasi lebih lanjut dari masing-masing desa. Hari ini Kami juga melakukan droping ke Dusun Walangkopo, Desa Kedungkumpul Kecamtaan Sarirejo," ucap Muslimin.

Untuk meringankan warga yang kesulitan air bersih, Muslimin menuturkan BPBD akan terus melakukan dropping. Bahkan, jumlah desa dan kecamatan ini dimungkinkan bisa bertambah seiring dengan musim kemarau yang belum menunjukkan akan berakhir.

"Dropping air bersih ini sudah Kami lakukan sejak awal Juli hingga nanti menjelang musim penghujan. Setiap harinya kita biasanya melakukan 2 hingga 3 kali dropping air ke beberapa desa dengan jumlah armada kita 3 mobil tangki berkapasitas 6 ribu liter,"  ujarnya.

Lebih jauh, Muslimin menegaskan BPBD akan segera mengirimkan bantuan air bersih kalau ada permintaan dari desa dengan disertai keterangan dari desa dan Camat Kecamatan setempat.

“Aturannya mamang begitu harus ada surat permintaan dulu dari desa yang tembuskan ke Camat dan diteruskan ke Bupati dan BPBD Lamongan,” tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Kedaulatan dan Logistik BPBD Lamongan, Jannata SMP mengungkapkan untuk bencana kekeringan ini pihaknya telah mengalokasikan sebanyak 270 tangki.

“Dengan potensi yang sebelumnya kita petakan itu Kita alokasikan sebanyak 270 tangki, jika nanti memang kurang nanti ada CSR juga beberapa pihak yang lain," kata Jannata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES