Mekah, Kota yang Selalu Hidup
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Mekah merupakan kota yang tidak pernah mati, apalagi di musim haji seperti sekarang. Di sekitar Masjidil Haram, senantiasa hidup sepanjang 24 jam.
Berbagai aktivitas tetap berjalan selama sehari semalam. Pertokoan ada yang tetap buka walaupun tengah malam. Begitu pun lalu lalang kendaraan tetap ramai, tak pernah sepi.
Terlebih berbagai aktivitas ibadah di Masjidil Haram. Seperti thawaf, sa'i, shalat sunnah, membaca Al-qur'an, dzikir, beri'tikaf, ataupun mereka yang asyik duduk di emperan Masjidil Haram.
Begitupun JCH Indonesia asal Probolinggo. Mereka juga tampak bersama dengan jamaah dari berbagai negara lain ikut meramaikan kota Mekah, terlebih di Masjidil Haram.
Banyak di antara jamaah pukul 01.00 atau 02.00 dini hari waktu setempat, sudah berangkat menuju Masjidil Haram. Bahkan sebagian di antara mereka ada yang beri'tikaf sepanjang malam.
Dari penelusuran TIMES Indonesia, tahun ini sekitar tiga juta jamaah haji dari berbagai penjuru dunia, berkumpul di kota yang dikelilingi gunung ini, saat puncak musim haji.
Pada puncak musim haji yang diperkirakan dimulai 21 Agustus, mereka akan bergerak secara simultan dari Mina ke Arafah, lalu menuju Muzdalifah, lalu kembali ke Mina, dan terakhir ke Masjidil Haram untuk tawaf.
Semua rukun haji ini, dilakukan di waktu dan tempat terbatas. Baik Arafah, Muzdalifah, Mina dan Masjidil Haram berada di lokasi yang tak berjauhan satu sama lain.
Berdasarkan perhitungan secara elektronik oleh pemerintah, dalam setiap jamnya, terdapat 107.000 jamaah yang berthawaf mengelilingi Kakbah.
Untuk melayani dan menjamin keamanan jamaah haji yang begitu banyak, pemerintah setempat menerapkan pemantauan dan pengamanan canggih. Petugas terlatih juga disiapkan.
Oh, ya. Mau tahu jumlah sampah yang dibuang di Kota Mekah saat musim haji? Jumlahnya mencapai 4.000 ton per hari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Probolinggo |