Peristiwa Internasional

Perlu Perjuangan Keras untuk Shalat Jum'at di Dalam Masjidil Haram

Sabtu, 11 Agustus 2018 - 17:07 | 169.47k
Jamaah haji menunggu shalat Jumat di pinggir jalan dekat Masjidil Haram karena masjid sudah penuh (FOTO: KH. Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)
Jamaah haji menunggu shalat Jumat di pinggir jalan dekat Masjidil Haram karena masjid sudah penuh (FOTO: KH. Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Jumat (10/8/2018), sebagian JCH Indonesia asal Probolinggo terpaksa menunaikan shalat Jumat di pinggir jalan, atau emperan toko dekat Masjidil Haram.

Para jamaah berkumpul bersama jamaah lain dari berbagai penjuru dunia. Melawan cuaca panas hingga 45° celcius. Lebih panas 16° celcius dibandingkan suhu udara di Probolinggo yang hanya tercatat sekitar 29° celcius.

Ini Jumat pertama JCH Indonesia asal Probolinggo berada di Kota Mekkah. Di momentum pertama ini, mereka terpaksa menunaikan shalat Jumat di pinggir jalan dan emperan toko di tengah terik matahari yang begitu menyengat.

Ini terjadi karena mereka datang ke Masjidil Haram di atas pukul 10.30 waktu Arab Saudi. Begitu sampai, Masjidil Haram sudah penuh dengan jutaan jamaah. Tak ada pilihan lain selain pinggir jalan dan emperan toko.

Itulah gambaran Jumat di Masjidil Haram, Mekkah. Perlu perjuangan keras agar bisa Shalat Jum'at di dalam masjid yang mengelilingi Kakbah ini, dan merasakan kenikmatan beribadah di sana.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, jamaah haji atau umrah biasanya mulai berdatangan untuk Shalat Jum'at pukul 10.00 waktu setempat. Bahkan ada yang datang mulai pukul 09.00 untuk mendapatkan tempat strategis dan lebih dekat dengan Kakbah.

Padahal, adzan biasanya baru dikumandangkan pukul 12.17 waktu setempat. Sambil menunggu adzan, jamaah biasanya melakukan thawaf sunnah, shalat sunnah, berzikir, dan kegiatan lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Masjidil Haram merupakan masjid terbesar di dunia dengan daya tampung hingga jutaan jamaah. Ia merupakan masjid suci utama umat Islam, disusul Masjid Nabawi di Kota Madinah.

Masjid dengan luas sekitar 356.800 meter persegi ini, memiliki 129 pintu. Di antara pintu-pintu tersebut, pintu bernama Babus Salam sangat populer. Masuk lewat pintu ini akan dapat langsung melihat Kakbah, Hajar Aswad, Maqam Ibrahim dan Hijir Ismail.

Sebagai masjid suci yang mengelilingi Kakbah, shalat Jumat dan beribadah di Masjidil Haram melahirkan kenikmatan spiritual yang luar biasa. Sebanding dengan beratnya perjuangan yang dijalani.

JCH Indonesia asal Probolinggo, sudah sepekan berada di Mekkah. Selama di Mekkah, jamaah melakukan berbagai kegiatan. Seperti shalat berjamaah di Masjidil Haram, I'tikaf di masjid, thawaf sunnah, umrah sunnah, berusaha ke multazam dan hijr ismail seraya berdoa, membaca Al-qur'an, berdzikir, termasuk berbelanja, dan berziarah ke beberapa tempat bersejarah di sekitar Kota Mekkah

Itu dilakukan JCH Indonesia asal Probolinggo, sambil menunggu pelaksanaan wuquf di Arafah, 9 Dzulhijjah kalender Hijriah, atau bertepatan dengan 21 Agustus kalender Masehi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES