Indonesia Positif Ketahanan Informasi Nasional

Pelatihan Opsin BBPP Batu di Brebes, Praktik Gerakkan Traktor

Jumat, 10 Agustus 2018 - 17:33 | 52.94k
Kegiatan Pelatihan Teknis Tematik Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN) Hari ke-2 di Desa Karangbandung, Kecamatan Ketanggungan, Brebes (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kegiatan Pelatihan Teknis Tematik Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN) Hari ke-2 di Desa Karangbandung, Kecamatan Ketanggungan, Brebes (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Nasional

TIMESINDONESIA, BREBES – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu melanjutkan pelatihan Teknis Tematik Operasional Alsintan (OPSIN) pada petani di Brebes, Jumat (10/8/2018).

Pelatihan digelar di Desa Karangbandung, Kecamatan Ketanggungan Brebes.  Mereka dilatih dan dimantapkan ketrampilannya mengoperasikan traktor roda dua dan roda empat.

Instrukturnya didatangkan langsung dari pabrik produsennya di Yogyakarta.

OPSIN-2.jpg

Krisdaryatno, instruktur pelatihan ini melatih bagaimana operasional traktor roda dua yang baik dan benar.  

Ia menjelaskan satu jam traktor roda dua optimal mengkonsumsi 1 liter solar berapapun daya listriknya.  Solar harus terisi penuh saat hendak diparkir dan diistirahatkan dalam waktu yang lama.  

"Hal ini agar tangki tidak mengalami korosi," ujar Krisdaryatno saat memulai praktik. 

Beberapa tuas kopling dan pengatur kecepatan diperkenalkan dan dijelaskan beberapa fungsinya oleh instruktur.  

Begitu juga bagaimana cara mengoperasikan dan memperbaikinya jika ada gangguan dan kerusakan. 

Eko Saputro, petugas Leisson Officer (LO) Program Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPSIN) di Brebes menyampaikan bahwa ada setidaknya 20 ha lahan padi di Karangbandung yang belum terolah untuk musim tanam (MT) ke-3 ini. 

Pelatihan Teknis Tematik OPSIN ini diadakan di Karangbandung untuk membantu petani mempercepat olah lahan padi sehingga bisa mempercepat tanam padi.

OPSIN-3.jpg

"Mumpung ada 35 petani operator traktor yang berkumpul dan berlatih, kita gerakkan mereka bersama - sama praktek mengoperasikan traktor roda dua dan roda empat di lahan sawah milik petani Karangbandung yang belum terolah. Hal ini karena petani harus mengantri traktor yang terbatas di Karangbandung," jelas Eko menjelaskan kepada TIMES Indonesia. 

Sementara itu Furqon, Kabid. Sarpras Dinas Pertanian Brebes salah satu narasumber dalam pelatihan ini menyampaikan bahwa mekanisasi pertanian wajib dan tidak bisa ditunda lagi.  

Kata dia pada tahun-tahun ke depan akan sulit mencari tenaga kerja muda yang bergelut di sawah.  Minat mereka pada pertanian sangat rendah bahkan tidak ada.  

"Dengan alat dan mesin pertanian yang modern,  tidak perlu tenaga kerja yang banyak tetapi olah lahan,  tanam dan panen bisa lebih cepat dan praktis, juga sangat murah," paparnya.

Furqon juga berharap BBPP Batu akan kembali menyelenggarakan pelatihan semacam, agar mekanisasi pertanian membudaya dan produktivitas pertanian bisa meningkat dan petani bisa lebih sejahtera. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES