Peristiwa Daerah Pemuda Membangun Bangsa

Wapres RI Dijadwalkan Jadi Pembina Upacara KPN 2018 di Malang

Jumat, 10 Agustus 2018 - 19:06 | 40.03k
Pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka dan pengurus Kwarda Jatim menemui Bupati Malang Dr H Rendra Kresna membicarakan persiapan Karang Pamitran Nasional 2018. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka dan pengurus Kwarda Jatim menemui Bupati Malang Dr H Rendra Kresna membicarakan persiapan Karang Pamitran Nasional 2018. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Persiapan fisik kegiatan Karang Pamitran Nasional atau KPN 2018 di Desa Lebakhardjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, telah siap. Namun pembina upacaranya yang belum ada kepastian hingga Jumat (11/8/2018) siang.

Ketua Harian Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, AR Purmadi, usai bertemu Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna, Jumat (11/8/2018) siang menyampaikan ucapan terimakasihnya atas segala upaya persiapan KPN 2018 yang dilakukan Bupati dan Kwarcab Pramuka Kabupaten Malang.

Untuk diketahui, TIMES Indonesia menjadi media partner Kwarnas Pramuka dalam even nasional KPN ini. Media online nasional tersertifikasi Dewan Pers ini mensupport program Pramuka untuk produksi konten positif secara nasional.

Dalam pertemuan dengan Bupati Malang, Purmadi juga menyampaikan masih belum ada kepastian siapa pimpinan negara yang akan membuka ajang ini. Apakah Presiden Joko Widodo ataukah Wakil Presiden. "Sebenarnya Wakil Presiden telah siap, tinggal nunggu perintah saja dari Presiden," katanya.

KPN 2018 ini merupakan KPN ke lima. Ajang ini tidak diselenggarakan dalam jadwal tertentu. Tidak selalu lima tahun sekali. Namun karena sifatnya nasional, pihak Kwarnas sendiri menginginkan Presiden Jokowi hadir sebagai pembina upacara.

Hanya saja sampai Jumat siang Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia  masih belum mendapatkan kepastian apakah RI-1 itu bisa hadir. Sebab saat ini Jokowi sendiri sedang disibukkan dengan agenda politik mengikuti tahapan Pilpres yang telah ditetapkan KPU. "Namun para penggede Kwarnas telah siap bila memang pal Jokowi tidak bisa membuka acara Nasional ini," tambahnya

Selama hampir satu jam Wakil Kakwarda Pramuka Jawa Timur beserta rombongan dari Kwarnas bertemu bupati Malang untuk membicarakan soal KPN 2018 itu.

Purmadi siang itu didampingi sejumlah pengurus Kwarda Pramuka Jatim diantaranya sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim Bambang Suyanto, MM, Wakil Ketua Bidang pembinaan anggota dewasa Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim Drs. H. Bambang SW dan Boedi Oetomo (bidang perencanaan- pengembangan- kerjasama).

Sementara dari Kwarnas tampak di antaranya Wakil ketua bidang pembinaan anggota dewasa, Dr. Susi Yuliati, Wakil ketua bidang pembinaan anggota muda ,Prof. S. Budi Prayitno dan Kepala Puslitbang Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Wan Abbas.

Sementara Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Malang, Hj Jajuk Rendra Kresna mengatakan, kini persiapannya tinggal finishing di beberapa sektor terutama pembenahan akses jalan.

Menurutnya sistem arus lalu lintas menuju dan dari desa Lebakhardjo nanti akan dibuat satu arah lantaran kondisi jalannya yang sempit, curam dan banyak tikungan.
"Yang jelas untuk kepentingan KPN itu kami juga sudah permisi kepada seluruh warga terutama rumahnya yang akan digunakan untuk homestay. Karena KPN ini akan menjadi ajang reuni para peserta perkemahan wirakarya (Comdeca) yang juga berlangsung di desa Lebakhardjo," katanya.

Mulai Jumat (11/8/2018) siang sejumlah peserta KPN 2018 juga mulai berdatangan.  Ada 800 an homestay rumah-rumah penduduk yang telah disiapkan Kwarcab Kabupaten Malang. Rumah yang dijadikan homestay itu juga sudah diberi tulisan masing-masing daerah seperti Kalaimantan, Papu, Sulawesi, Sumatera dan sebagainya.

Bukan itu saja, Kwarcab Kabupaten Malang, kata Jajuk juga telah menyiapkan tenda-tenda besar untuk peserta yang menginginkan berkemah memutar nostalgianya kembali saat masih muda dan menjadi peserta Comdeca di Lebakhardjo. "Kalau misalnya malam hari terasa kedinginan ingin kembali ke homestay ya monggo saja. Pokoknya kami siapkan tenda dan api unggun," ujarnya.

Saat Comdeca dulu di tahun 1993 dulu, para peserta KPN 2018 waktu itu memang masih ada yang  menjadi mahasiswa atau pelajar SMA. Sekarang, kata dia, mereka banyak yang menjadi pejabat penting atau menduduki posisi sebagai pemimpin di masyarakat. 

Tetapi sekarang usianya ada yang sudah lebih dari 50 tahun. Karena itu Kwarcab juga sudah mohon ijin kepada warga desa Lebakhardjo bahwa rumahnya akan dijadikan homestay untuk peserta KPN 2018. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES