Glutera News

Mengapa Anda Alergi pada Suhu Dingin?

Kamis, 09 Agustus 2018 - 10:05 | 50.79k
Image: Glutera
Image: Glutera

TIMESINDONESIA, JAKARTAAlergi dingin atau dalam istilah medis disebut urtikaria dingin adalah reaksi kulit terhadap dingin yang menyebabkan munculnya bilur yang terasa gatal dan kulit menjadi berwarna kemerahan. Tingkat keparahan gejala alergi dingin yang muncul pada masing-masing orang berbeda-beda. Sebagian orang bisa sampai kehilangan kesadaran, mengalami tekanan darah yang sangat rendah, dan bahkan yang terparah bisa menyebabkan kematian. Apa saja penyebab alergi dingin dan seperti apa gejalanya?

Biasanya gejala alergi dingin muncul saat kulit terpapar air dingin atau cuaca dingin (di bawah 4 derajat Celsius). Alergi dingin juga lebih berisiko muncul dalam kondisi yang berangin dan lembap. Berikut ini beberapa gejala alergi dingin yang dapat terjadi.

1. Tangan terasa bengkak saat memegang benda dingin.
2. Muncul bilur yang terasa gatal pada area kulit yang terpapar udara dingin.
3. Bibir dan tenggorokan terasa bengkak saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.
4. Kulit berwarna kemerahan.

Pada umumnya, alergi dingin akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa pekan atau bulan. Namun ada juga yang bertahan lebih lama. Jika tenggorokan atau lidah terasa bengkak, merasa pusing, dan sulit bernapas, segera temui dokter.

Reaksi alergi dingin terjadi saat pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin. Beberapa hal diduga menjadi penyebab alergi dingin. Termasuk faktor genetika memiliki sel kulit yang terlalu sensitif, virus atau penyakit tertentu. Namun penyebab pasti kenapa tubuh bereaksi demikian terhadap dingin belum diketahui.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena alergi dingin. Apa saja? Berikut ulasannya.

1. Anak-anak dan remaja
Usia ini paling sering terkena alergi dingin dan biasanya membaik dengan sendirinya dalam beberapa tahun.

2. Penyakit dasar tertentu
Ada beberapa gangguan kesehatan atau penyakit, seperti kanker atau hepatitis yang meningkatkan risiko terkena alergi dingin.

3. Infeksi
Mereka yang baru-baru saja terkena infeksi seperti pneumonia atau radang paru-paru lebih berisiko mengalami alergi dingin.

4. Genetika
Ada anak yang mewarisi penyakit ini dari orang tuanya, namun hal ini sangat jarang terjadi.

Lalu bagaimana kita mengetahui alergi dingin?

Untuk mendiagnosis alergi dingin sangatlah mudah, cukup dengan meletakkan es batu di kulit selama lima menit. Jika setelah beberapa saat usai memindahkan es batu muncul benjolan merah, maka Anda menderita alergi dingin. Namun, pada beberapa penyebab alergi dingin dikarenakan oleh penyakit lain. Jika hal ini terjadi dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan tambahan berupa tes darah atau tes penunjang lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES