Gaya Hidup

Benarkah Kecanduan Gawai Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung pada Anak?

Kamis, 09 Agustus 2018 - 03:35 | 68.67k
ILUSTRASi: Tanda anak kecanduan Gawai. (FOTO: antivirus)
ILUSTRASi: Tanda anak kecanduan Gawai. (FOTO: antivirus)

TIMESINDONESIA, JAKARTAGawai atau gadget saat ini sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun seakan tidak bisa lepas dari gawai, bahkan ada yang sampai kecanduan gawai. Jika hal ini terjadi, sebagai orang tua yang baik dan perhatian, Anda sebaiknya tidak membiarkan si Kecil tenggelam dalam genggaman gawai.

Banyak dampak yang ditimbulkan akibat kecanduan gawai pada anak. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa anak yang hobi main gawai memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung di kemudian hari.

Seperti yang dikatakan ahli jantung pediatrik yang sekaligus juru bicara American Heart Association, dr. Stephen Daniels. Bermain gawai bisa memicu obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.

"Terlalu lama memainkan gawai dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas, yang kemudian berhubungan dengan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Itu semua adalah faktor risiko penyakit jantung,” kata Stephen dikutip dari Klik Dokter.

Sementara itu, Ketua Dewan Komunikasi dan Media untuk American Academy of Pediatrics, dr. David Hill, menyebut bahwa penyakit jantung memang dimulai sejak masih anak-anak. Baginya, obesitas pada masa kecil berpotensi tinggi menyebabkan penyakit jantung di hari mendatang.

Melihat fakta yang ada, anak-anak berusia 8–18 tahun saat ini diperkirakan menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari hanya untuk bermain gawai. Hal yang jadi masalah, mereka duduk diam terlalu lama tanpa bergerak ketika bermain gawai. Keadaan ini dapat berkembang menjadi obesitas, apalagi bila anak tersebut juga memiliki pola makan yang berlebihan.

American Heart Association memberi saran kepada orang tua untuk membatasi anak-anak mereka dari penggunaan gawai. Caranya bisa menjadwalkan aktivitas fisik setiap harinya, tidak membiarkan anak membawa gawai ke kamar, atau membuat anak membantu pekerjaan orang tua di rumah. Itu semua dilakukan agar fokus anak pada gawai bisa teralihkan ke hal lain dan terhindar dari kecanduan gawai yang berisiko pada penyakit jantung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES