Glutera News

Awas! Anak Makan Asal Kenyang Masa Depannya Bisa Jadi Taruhan

Sabtu, 04 Agustus 2018 - 20:46 | 74.89k
(FOTO: Glutera)
(FOTO: Glutera)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Memberi makanan untuk anak bukan sekadar kenyang dan yang penting sudah makan saja. Kita juga perlu memperhatikan apa saja kandungan gizi dalam makanan yang dikonsumsi anak. Ini penting untuk diperhatikan karena asupan gizi anak berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Kekurangan gizi bisa memberikan efek jangka panjang, yaitu anak bisa stunting.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan batas toleransi stunting maksimal 20 persen atau seperlima dari jumlah keseluruhan balita. Di Indonesia sendiri tercatat 7,8 juta dari 23 juta atau sekitar 35,6 persen balita mengalami stunting. Sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek dan dari data ini pula akibatnya WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk.

Damayanti Rusli S SpAK PhD, anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP IDAI mengatakan permasalahan gizi tidak hanya akan mengganggu perkembangan fisik dan mengancam kesehatan anak, namun juga dapat menyebabkan kemiskinan.

Damayanti melanjutkan pertumbuhan otak anak yang kurang gizi tidak akan optimal sehingga akan berpengaruh pada kecerdasannya di masa depan. Dengan demikian, peluang kerja dan mendapatkan penghasilan akan lebih kecil pada anak stunting.

Lantas, bagaimana ukuran makan yang benar agar anak tak terlalu banyak makan? Berikut caranya yang bisa Anda lakukan berdasarkan Academy of Nutrition and Dietetics.

1. Mulailah dengan Takaran Kecil

Lambung anak tidak sebesar orang dewasa. Paling tidak lambung mereka sama besarnya dengan kepalan tangan mereka sendiri. Sistem pencernaan juga belum berkembang sempurna seperti orang dewasa. Untuk itu, berikan porsi yang sesuai dan cocok untuk ukuran lambung mereka. Lebih baik membuat mereka minta makan lagi daripada membiasakan mereka terlalu banyak makan.

2. Tahun = Sendok

Saran yang diberikan adalah untuk memberikan takaran sesuai dengan usia anak. Jumlah tahun sama dengan jumlah sendok makan per item. Misalkan anak berusia tiga tahun, maka takaran yang tepat adalah tiga sendok ikan, tiga sendok brokoli, tiga sendok nasi, dan lainnya. Meski terlihat sangat sedikit namun takaran ini membiasakan cara makan sehat pada anak.

3. Kenali Tanda Kekenyangan

Ketika mereka mulai melempar makanan, tak mau makan, maka itu berarti mereka sudah cukup makan, meski hanya beberapa sendok. Waktunya memindahkan makanan, dan memulai lagi nanti ketika mereka lapar.

4. Anak Makan Banyak

Jika anak-anak termasuk suka makan, maka itu adalah hal yang baik. Namun pastikan porsi yang Anda berikan tak terlalu banyak. Sebaliknya, tak masalah jika anak tak sampai makan terlalu banyak. Bujuk mereka untuk makan lagi nanti. Kemungkinan mereka sudah kenyang untuk saat ini.

Makan terlalu banyak pada anak yang masih kecil bisa menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat dan berujung pada obesitas atau kegemukan. Sebaiknya orang tua memberikan makanan untuk anak dengan takaran yang tepat agar anak tidak kekurangan gizi dan tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan namun tak berlebihan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Glutera News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES