Peristiwa Daerah

Melalui Gerakan ORI, Dinkes Bondowoso Berikan Vaksin Difteri

Jumat, 03 Agustus 2018 - 10:59 | 29.39k
Pelaksanaan ORI Difteri di MTsN Bondowoso (FOTO: Putu for TIMES Indonesia)
Pelaksanaan ORI Difteri di MTsN Bondowoso (FOTO: Putu for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Melalui gerakan ORI (Outbreak Respons Immunization), Dinas Kesehatan Bondowoso mengadakan pemberian imunisasi atau vaksin difteri secara serentak.

Imunisasi ini, merupakan putaran kedua pada bulan Juli dan Agustus 2018. Hingga saat ini cakupan pemberian vaksin ini sudah mencapai sekitar 51 persen.

“Sasaran kegiatan ORI putaran kedua kali ini yakni usia 1-19 tahun, dengan jumlah sekitar dua ratus ribu anak,” kata kepala Humas Dinkes Sugianto, melalui Kepala Seksi Survelance Imunisasi Dinkes Bondowoso Tuhu Suryanto, Jumat (3/8/2018).

Putu  juga menambahkan, bahwa ORI itu dilakukan tiga kali putaran. Pertama sudah pada bulan Februari-Maret. Saat ini putaran kedua yang berlangsung Juli-Agustus, dan putaran ketiga pada November-Desember mendatang.

Lebih jauh, dia memaparkan, cakupan minimal dari imunisasi difteri tahap kedua ini harus 90 persen. Karena, kata dia, harapannya dengan minimal 90 persen itu, selain bisa melindungi diri sendiri, juga bisa melindungi komunitas secara umum.

“Saat ini, Dinkes terus melakukan imunisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah. Di samping itu juga jemput bola dengan datang ke rumah warga yang telah masuk di dalam data Dinkes, by name by addre,” sambungya.

Di juga menambahkan, penyakit difteri sangat mudah menular, dan berbahaya. Ada dua cara penularan penyakit tersebut, yakni melalui percikan udara, dengan gejala nyeri tulang, demam tidak terlalu tinggi, ada bercak putih di tenggorokan.

Dia berharap, masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di antaranya tidak meludah sembarangan, rajin cuci tangan, makan makanan bergizi, dan hidup sehat lainnya.
Sementara itu, data dari Dinas kesehatan menyebutkan, kasus difteri di Bondowoso tahun tahun 2018, menurun menjadi dua kasus, dari tahun 2017 yang mencapai tiga kasus.

“Bondowoso pernah mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa Difteri) pada tahun 2011 dengan 45 kasus, tiga diantaranya meninggal dunia,” paparnya.

Dia juga mengimbau, untuk seluruh masyarakat Bondowoso. Agar pemberian vaksin difteri melalui gerakan ORI, oleh Dinas Kesehatan Bondowoso. Harus didukung, dengan cara mengikuti vaksinasi secara rutin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES