Kopi TIMES

Spirit Jamaah Meraup Berbagai Keutamaan di Madinah

Jumat, 03 Agustus 2018 - 11:54 | 235.61k
Majelis ta'lim di Masjid Nabawi, Madinah (FOTO: KH. Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)
Majelis ta'lim di Masjid Nabawi, Madinah (FOTO: KH. Tauhidullah Badri for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Beberapa hari lagi, JCH Indonesia dari Probolinggo yang tergabung dalam kloter 27, akan meninggalkan Madinah menuju Makkah. Pergeseran dengan jarak sekitar 450 kilometer menuju Mekkah ini, akan dilakukan Sabtu (4/8/2018) pagi waktu setempat.   

Di hari-hari terakhir berada di kota dengan luas 589 kilometer persegi ini, semangat beribadah jamaah bukan semakin surut. Sebaliknya, semangat mereka justru semakin meningkat.

Di samping kegiatan inti seperti shalat fardhu' berjama'ah, ke Raudhah, dan ziarah Rasul, sebagian jamaah bahkan menambah dengan berpuasa sunnah Senin dan Kamis, menghatamkan Al-qur'an, istighosah bersama, dan bershodaqah.

Mereka juga melakukan shalat sunnah berjamaah seperti shalat tasbih, shalat hajat, shalat tahajjud, shalat taubat. Lalu, mengikuti majlis ilmu (halaqah atau majlis ta'lim) yang ada di Masjid Nabawi, yang dilangsungkan setiap sesudah shalat Ashar dan Maghrib.

Adanya pahala yang berlimpah, keberkahan dan berbagai keutamaan yang ada di Madinah seolah tidak ingin disia-siakan dan dilewatkan percuma begitu saja. Karena itu tidak akan didapatkan di Indonesia. Berbagai amalan tersebut adalah:

Pertama, shalat di Masjid Nabawi, memiliki keutamaan yang besar sebagaimana dijelaskan oleh Rasûlullâh SAW:

صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا المَسْجِدَ الحَرَام

Satu shalat di masjidku lebih baik daripada seribu shalat ditempat lain, kecuali Masjidil Haram. [HR. Al-Bukhâri nomor 1190 dan Muslim nomor 1394]

Kedua, berziarah ke makam Rasulullah juga memiliki keutamaan yang besar, sebagai sarana mendapat syafaatnya. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

مَنْ زَارَ قَبْرِي وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِي

“Barangsiapa menziarahi makamku, maka dia wajib mendapatkan syafaatku”.

Kemudian, Imam Daru Qutni meriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa Nabi SAW bersabda:

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَزُرْنِي فَقَدْ جَفَانِي
 

“Barangsiapa berhaji dan tidak mau menziarahiku, maka dia menyia-nyiakanku”.

Diriwayatkan juga dari Hathib RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:


مَنْ زَارَنِى بَعْدَ مَوْتِى فَكَأَنَّمَا زَارَنِى فِى حَيَاتِى وَمَنْ مَاتَ بِأَحَدِ الْحَرَمَيْنِ بُعِثَ مِنَ الآمِنِينَ

“Barangsiapa menziarahiku setelah wafatku, maka dia seperti menziarahiku di masa hidupku. Dan barangsiapa meninggal di salah satu haramain (Mekkah dan Madinah), maka dia akan dibangkitkan dari kuburnya termasuk orang yang aman”.

Dianjurkan juga berziarah ke pekuburan Baqi' Al-Ghorqhod karena didalamnya terdapat sepuluh ribu sahabat Nabi dan ribuan orang sholeh. Kuburan di Kota Madinah ini berada di seberang Masjid Nabawi.

Ketiga, beribadah di Raudhah, yaitu sebuah tempat di Masjid Nabawi yang disebut dengan taman surga. Nabi SAW bersabda:

مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ

Tempat yang terletak diantara rumahku dan mimbarku adalah salah satu di antara taman-taman surga [HR. al-Bukhari nomor 1195 dan Muslim nomor 1390]

Dalam riwayat Thabrani di Al-Mu’jam al-Ausath nomor 3112, Nabi menjelaskan bahwa rumah yang dimaksud adalah rumah Sayyidah Aisyah Radhiyallahu Anha. Yakni rumah tempat Rasulullah wafat dan sekarang menjadi kuburan beliau.

Ibnu Hajar rahimahullah, memberi tiga penjelasan ata maksud hadits tersebut. Yaitu, Raudhah seperti taman surga, dalam ketenangan dan kedamaian yang akan diperoleh bagi orang yang memasukinya. Beribadah di Raudhah, akan menjadikan masuk surga. Raudhah akan dipindah ke surga dan menjadi salah satu taman di surga.

Raudhah adalah tempat yang paling mulia di Masjid Nabawi, karenanya dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti shalat, dzikir dan membaca Al-qur`an, dengan ketentuan tidak menyakiti orang lain untuk sampai ke tempat tersebut.

Keempat, Fadhilah hadir majlis ilmu sprt jihad. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ جَاءَ مَسْجِدِي هَذَا، لَمْ يَأْتِهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ. وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ

Barangsiapa mendatangi masjidku ini, ia tidak dating kecuali untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau diaajarkan, maka kedudukannya seperti mujahid di jalan Allâh. Dan barangsiapa datang untuk selain itu, maka ia laksana orang yang hanya memandang barang orang lain. [HR. Ibnu Majah nomor 227]

Intinya, berbagai amal kebaikan yang dilakukan di Madinah akan dilipat gandakan oleh Allah, dan itu karena kemuliaan dan keberkahan Madinah yang memang Allah berikan kepada tempat-tempat tertentu.

Bahkan hal yang tidak menyenangkan pun menjadi jalan kebaikan. Seperti cuaca yang panas hingga 41 derajat celcius, jika dijalani dengan sabar. Ini sesuai Rasul.

لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَاءِ الْمَدِينَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي، إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْ شَهِيدًا

Tidaklah seorang di antara umatku bersabar akan rasa lapar dan kerasnya Madinah, melainkan saya akan menjadi pemberi syafa’at atau saksi baginya pada hari kiamat.” [HR. Muslim nomor 1378]. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES