Ekonomi

Petani Muda Raup Jutaan Rupiah dari Lahan Tidur

Jumat, 03 Agustus 2018 - 00:15 | 517.08k
Ilman Harun, petani muda yang menyulap lahan tidur menjadi kebun strawberry yang bisa menghasilkan dana jutaan rupiah. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Ilman Harun, petani muda yang menyulap lahan tidur menjadi kebun strawberry yang bisa menghasilkan dana jutaan rupiah. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Ketika Pemkot Batu mengeluhkan bagaimana sulitnya mencari anak muda asli Batu yang mau jadi petani, justru ada petani muda dari Kota Malang yang pilih bertani di Kota Batu. Dia adalah Ilman Harun.

Pria 29 tahun warga Jl Sidoarjo, Kota Malang ini memilih menyulap lahan tidur seluas 1500 meter persegi di Jl Sutan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kota Batu sebagai lahan pertanian.

Sudah satu setengah tahun ini Arsitek jebolan Universitas Brawijaya Kota Malang menjadi petani strawberry. Hasilnya pun tidak main-main dalam sebulan ia meraup penghasilan kotor sebesar Rp 30 juta.

“Saya terusik dengan pikiran saya sendiri. Kita ini negara agraris, apa jadinya kalau tidak ada anak muda yang mau bertani, “ kata Ilman kepada TIMES Indonesia.

Hingga akhirnya ia memilih memanfaatkan lahan tidur miliknya untuk dijadikan kebun strawberry.

Ia mengajak anak muda untuk tidak malu menjadi petani. Dibanding menjadi arsitek, kata Ilman, lebih menarik dan menantang menjadi seorang petani.

Menurutnya menjadi seorang petani itu harus memiliki inovasi. Selama ini kebanyakan petani melakukan cara yang konvensional, hingga mereka harus mengeluarkan banyak dana dan banyak tenaga.

“Saya lihat ilmu pertanian di negara kita mengalami stagnan, padahal kalau ada inovasi, produksinya sangat bagus seperti di Jepang, “ katanya.

Inovasi ada di tangan anak muda, karena itu ia mengajak anak muda untuk tidak enggan bertani. “Kalau yang muda tidak mau bertani, tambah gawat negara kita,“ katanya.

Ilman mengatakan sama sekali tidak memiliki background pendidikan pertanian. Begitu tertarik pertanian, ia pun belajar secara otodidak, mulai dari belajar di Internet hingga turun ke petani-petani untuk belajar.

Hingga ia memilih mengembangkan pertanian dengan mengombinasikan sistem hidroponik untuk bertanam strawberry.

“Sistem pengairannya saya gunakan sistem hidroponik, tapi saya tetap menggunakan tanah untuk menanam strawberry untuk menekan biaya, “ ujar ayah dua anak ini.

Dalam satu minggu ia bisa memanen strawberry jenis California ini sebanyak dua kali. Sekali panen ia mendapatkan 20 hingga 30 ton strawberry.

Hasil panen ini dikemas sendiri dengan label Harvest Queen. Ia menjual strawberrynya ini dengan kemasan mika paling murah Rp 18 ribu.

“Saya jual ke restaurant dan lewat online shop,“ ujar Ilman Harun yang saat ini juga mengembangkan pertanian sayur dan akan menggunakan lahan pertaniannya untuk wisata edukasi. Ayo siapa mau menyusul kesuksesan petani muda ini?. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES