Pendidikan

Bamsoet: Pendidikan Vokasi akan Penuhi Kebutuhan Tenaga Terampil

Kamis, 02 Agustus 2018 - 21:54 | 56.02k
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pendidikan Ekonomi (SMK YAPEK), di Kebumen, dalam rangkaian agenda Reses DPR di Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi kabupaten Purbalingga (FOTO: Istimewa)
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pendidikan Ekonomi (SMK YAPEK), di Kebumen, dalam rangkaian agenda Reses DPR di Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi kabupaten Purbalingga (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKetua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengemukakan untuk bisa menjadi negara maju, Indonesia tak hanya membutuhkan tenaga ahli dan ilmuwan, tetapi juga tenaga kerja terampil di berbagai bidang. Karena itu, pendidikan vokasi atau kejuruan menjadi salah satu andalan untuk mengisi pembangunan.

“Pilihan kalian masuk sekolah kejuruan sudah sangat tepat. Disini kalian mendapat pendidikan yang berorientasi pada ketrampilan serta kemampuan siap kerja. Sehingga kelak setelah lulus dapat bersaing secara global karena sudah fokus pada satu ketrampilan khusus,” ujar Bamsoet saat mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pendidikan Ekonomi (SMK YAPEK), di Kebumen, dalam rangkaian agenda Reses DPR di Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara, Kamis (02/08/18).

Bamsoet.jpg

Politisi Partai Golkar ini menuturkan kebutuhan dunia usaha dan industri terhadap tenaga kerja muda yang cekatan dan terampil sangatlah tinggi. Tak hanya itu, dunia usaha dan industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan soft skil yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya saing.

"Karena itu, saya minta agar tenaga pendidik di sekolah ini benar-benar fokus pada pengembangan kualitas. Sehingga, para lulusannya dapat diandalkan untuk memasuki dunia kerja,” jelas Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, seiring dengan kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0, para pelajar juga dituntut untuk familiar dengan teknologi digital. Guna menciptakan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, DPR dan pemerintah sedang giat-giatnya mengembangkan program link and match antara pendidikan kejuruan dengan industri.

Bamsoet-A.jpg

“Dengan perkembangan industri rata-rata 5-6 persen pertahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenaga kerja industri setiap tahun. Disinilah pentingnya SMK dan pendidikan kejuruan lainnya untuk mengisi kebutuhan industri tersebut,”  kata Bamsoet.

Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini juga mendorong agar pendidikan kejuruan terus dikembangkan di daerah-daerah, khususnya daerah tertinggal. Sehingga, para kaum muda yang tidak mampu melanjutkan ke bangku kuliah sudah memiliki ketrampilan serta keahlian untuk bersaing di dunia kerja.

"Kita ketahui masih banyak anak-anak di daerah tertinggal yang sukar mendapatkan pendidikan yang layak. Apalagi kesempatan untuk mengenyam bangku perkuliahan. Karenanya, SMK sangat tepat dikembangkan disana agar mereka memiliki kemampuan untuk bersaing di dunia kerja," papar Bamsoet.

Menutup kunjungannya, Bamsoet berpesan agar para siswa giat belajar, disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka juga diminta  mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, mengasah ketrampilan dan jiwa kepemimpinan.

“Setelah lulus SMK dan mendapatkan penempatan kerja, kalian harus terus meningkatkan kompetensi, etos kerja, dan profesionalitas. Hanya dengan itu kalian akan menjadi tenaga kerja terampil dan produktif, sebagai sumbangan yang berharga bagi keluarga, bangsa dan negara,” pungkas Ketua DPR RI ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES