Kemarau Panjang, 46 Desa di Bondowoso Terancam Kekeringan

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Memasuki kemarau panjang, 46 desa yang tersebar di 16 kecamatan di Bondowoso, terancam kekeringan. Saat ini, kabupaten yang dikenal BRK (Bondowoso Republik Kopi) tersebut, tengah memasuki musim kemarau.

Kecamatan yang dimaksud, di ataranya Botolingggo, Cermee, Wringin, Tegalampel, Taman Krocok, Curahdami, Binakal, Klabang, Prajekan, Pakem, Grujugan, Maesan, Tenggarang, Jambesari, Wonosari, serta Tamanan.

Menurut Kepala Seksi K2 (Kesiapsiagaan dan Kedaruratan) BPBD Bondowoso, Ichwan Kusnadi, desa-desa itu dimasukkan ke dalam daftar rawan kekeringan berdasarkan Renkon (Rencana Kontijensi) dan informasi pokok dari BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika).

“Laporan BMKG, peta-peta kekeringan. Terutama tingkat curah hujan, di daerah mana yang kritis, curah hujannya rendah, sampai bulan berapa. Kita konversi semua. Disamping memang nanti ada laporan dari bawah, dari desa yang memang butuh air,” katanya Kamis (2/7/2018).

Pihaknya juga memaparkan, sejauh ini baru ada dua desa yang melaporkan kekeringan. Yakni desa Cangkring kecamatan Prajekan, dan desa Gayam kecamatan Botolinggo.  

“Dua pekan terakhir ini kami mengirim air ke desa Gayam, kecataman Botolinggo. Sehari kita kirim dua tangki air,  kapasitasnya lima ribu liter,” akunya.

BPBD saat ini sedang mengusulkan 17 desa yang tersebar di 10 kecamatan untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi. Karena, dari BPBD Provinsi memang meminta usulan dari daerah, untuk diberi bantuan sarana prasana lain, seperti tandon dan jeriken.

“Untuk mempermudah masyarakat terdampak kekeringan itu mengangkut dan membawa air dari rumah ke lokasi pengambilan air,” ucapnya.

Dari 46 desa, di BRK (Bondowoso Republik Kopi) yang terancam kekeringan, akaibat kemarau panjang. Diharapkan melapor ke BPBD Kabupaten Bondowoso, jika betul-betul terjadi kekeringan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement