Wisata

Kampung LA, Kampung Bersinar Penyemangat Batu Smart City

Rabu, 01 Agustus 2018 - 23:48 | 291.20k
Kampung LA menawarkan wisata alternatif dengan memanfaatkan keindahan alam pedesaan di malam hari. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Kampung LA menawarkan wisata alternatif dengan memanfaatkan keindahan alam pedesaan di malam hari. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Ada Kampung LA (Kampung Lemah Abang) di Kota Batu. Bila malam tiba, di kawasan kampung bersinar ini dipenuhi kerlap kerlip lampu yang indah. Kawasan ini pun makin memperindah kota yang menggaungkan spirit Batu Smart City ini.

Terlebih Kampung LA ini berada di pegunungan hingga kontur pegunungannya memberikan panorama yang begitu indah untuk dilihat tidak hanya ketika terang, tapi juga malam hari.

Bila malam hari terlihat seluruh rumah di kawasan ini bersinar terang, karena 40 rumah di kawasan ini semuanya terpasang Led Neon. Lebih indah lagi kalau melihat rumah bersinar ini dari atas, hingga seperti melihat hamparan miniatur rumah yang dihias sinar.

“Indah sekali pemandangannya apalagi kalau malam hari,” kata Ary warga Batu yang suka datang malam hari ke Kampung LA ini.

Kampung LA ini adalah Kampung Lemah Abang yang letaknya berada di Dusun Pager Gunung, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Warga secara swadaya menghias kampung mereka dengan memasang Led Neon di setiap sudut rumah, hingga terlihat begitu indah.

“Sebenarnya saya punya rencana dan ide sudah lama, karena kendala dana, akhir baru bulan puasa kapan hari baru bisa dipasang,'' ujar Yusuf Rianto.

Bersama temannya Didik Utomo dan Sugeng Waluyo serta warga yang lain memasang lampu neon di genteng rumah dan beberapa sudut rumah. Hanya saja, menurut Yusuf bisa bisa mencover seluruh sudut rumah dan jalan menuju kampung ini karena keterbatasan dana.

Hingga kini biaya yang dikeluarkan untuk menghias Kampung LA ini dengan neon sebesar Rp 30 juta. Ia berharap mendapatkan pendampingan dari pemerintah hingga bisa mengembangkan potensi Kampung LA ini.  

Rencananya semua rumah akan diberikan lampu penuh, karena keterbatasan dana akhirnya hanya atap saja yang diberi neon.

“Rencananya wisata ini tidak hanya dibuka siang tapi juga malam, “ ujar Yusuf. Ia bersama dengan warga adalah untuk memajukan dan mensejahterakan dan membuka lapangan kerja untuk warga.

Terlebih selama ini, kampung ini dianggap kampung pinggiran. Konsep sudah lama dibangun, dengan wisata siang malam. Jika siang hari dipergunakan untuk wisata edukasi, play ground, camping ground hingga cafe untuk tempat nongkrong pengunjung.

Tempat ini pun memiliki perkebunan bunga hias seluas kurang lebih 4 hektar, kebun apel dan jeruk 3 hektar dan sayuran kurang lebih 3 hektar.

Bunga (mawar, krisan, peacock dll sekitar 4 hektsr) buah (Apel dan jeruk sekitar 3 hektar) pertanian (brongkol, sawi, brambang, jagung manis, selada air luas sekitar 3 hektar) sisanya adalah perumahan warga dan lahan-lahan kosong milik warga yang bisa dimanfaatkan sebagai.

“Sementara ini masih gratis, kalau nanti ternyata ramai mungkin ada tiket untuk perawatan,'' terangnya. Kampung LA  di kota berspirit Batu Smart City ini pun menjadi kampung bersinar dengan paduan keindahan alam Batu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES