TIMESINDONESIA, BATU – Angka kemiskinan di Kota Batu cenderung menurun dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren tersebut.
Tahun 2012 berada pada 4,45 persen dari jumlah penduduk Kota Batu. Tahun 2013 naik 4,75 persen, lalu 2014 turun menjadi 4,58 persen.
Pada 2015 naik 4,71 persen dan tahun berikutnya turun 4,48 persen. Data terakhir tahun 2017, berdasar Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS, penduduk miskin di Kota Batu turun menjadi 4,31 persen.
"4,31 persen dari jumlah penduduk (Kota Batu) itu sekitar 8770 jiwa," ujar Bagus Sunggono, Kepala BPS Kota Batu kepada TIMES Indonesia, Selasa (1/8/2018).
Bagus menjelaskan, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan merupakan penjumlahan dari garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan.
Dia menguraikan, garis kemiskinan tersebut dilihat dari pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik makanan maupun non makanan.
Di Kota Batu, pada tahun 2016, garis kemiskinan (makanan dan non makanan) sebesar Rp398.401,00. Tahun 2017, garis kemiskinan menjadi sebesar Rp424.354,00.
Diharapkan tren angka kemiskinan yang menurun di Kota Batu ini terus berlanjut, sejalan dengan visi dan misi Pemkot Batu untuk menekan angka kemiskinan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Batu |