Peristiwa Daerah Jemaah Haji Indonesia 2018

Nabung 9 Tahun, Buruh Tani Miskin Bisa Berangkat Haji

Selasa, 24 Juli 2018 - 14:58 | 55.07k
Ju'an JCH asal Probolinggo yang merupakan buruh tani miskin akan diberangkatkan besok Rabu (25/7/2018) ke tanah suci Makkah. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Ju'an JCH asal Probolinggo yang merupakan buruh tani miskin akan diberangkatkan besok Rabu (25/7/2018) ke tanah suci Makkah. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ju’an (76) seorang buruh tani miskin asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akhirnya bisa menunaikan rukun Islam ke-5, haji tanah suci Makkah. Ini  terwujud setelah warga warga Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan ini menabung selama sembilan tahun.

Ju’an, JCH (Jamaah Calon Haji) yang sudah lanjut usia ini akan berangkat besok, Rabu (25/7/2018) pukul 05.00 WIB pagi. Ia berangkat di kloter 28, rombongan 05 regu 04, melalui KBIH Safara Qolbi.

Saat TIMES Indonesia bertandang ke rumahnya, Selasa (24/7/2018). Ju’an, yang kesehariannya berkerja sebagai tukang mengairi sawah milik orang ini, tampak mempersiapkan keberangkatannya.

Ia yang hanya tinggal di rumah berdinding gedek berukuran 9x5 meter ini, berangkat haji tidak bersama istrinya (Mustimah), karena menurutnya, hasil menabung hanya cukup berangkat haji sendiri.

Ju’an bercerita, sebagai tukang mengairi sawah (buruh tani) ini, tidak mendapatkan upah tiap hari, tapi dia menerima upah dari pemilik sawah tiap musim panen tiba yakni tiga bulan sekali. Meski demikian, Ia bertekad berangkat ibadah Haji. Karena itu, ia sejak puluhan tahun lalu menyisihkan uang untuk ongkos naik haji.

“Tiga bulan sekali dari luas sawah sekitar sembilan hektar milik orang ini, saya mendapat upah kadang Rp 2,5 juta, kadang Rp 3 juta. Saya mengedepankan ibadah dulu, yang penting mimpi saya untuk naik haji terkabul. Soal rumah saya reot dan jelek tak jadi masalah, yang penting saya bisa naik haji,” ujar Ju’an, kepada TIMES Indonesia.

Menurut Ju’an, dirinya menabung selama 9 tahun untuk pelunasan pemberangkatan sebagai JCH. Namun, sebelumnya, ia sedikit demi sedikit, menabung sendiri di rumahnya.

“Saya hanya tinggal bersama istri di rumah kecil berdinding gedek ini, kami masih belum dikaruniai keturunan selama menikan 32 tahun lamanya. Mohon doanya atas keberangkatan saya ke Makkah,” tambahnya.

Ju'an, seorang tukang mengairi sawah di Kabupaten Probolinggo, berangkat ke tanah suci bersama 820 JCH lainnya, yang terdiri dua kloter. Ia akan diberangkatkan dari miniatur Kakbah di Desa Curasawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES