Indonesia Positif

Parade Jolen, Potensi Wisata Blitar Yang Amazing

Sabtu, 21 Juli 2018 - 09:37 | 80.91k
Parade Jolen di Desa Krisik Kecamatan Gandusari. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Parade Jolen di Desa Krisik Kecamatan Gandusari. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Parade Jolen salah satu potensi budaya Amazing Blitar. "Parade Jolen” yang di selenggarakan oleh Desa Krisik Kecamatan Gandusari ini,  dalam rangka mengisi acara pada bersih desa di tempat tersebut. 

Jolen yang dijadikan lomba, sebenarnya dipakai sebagai tempat untuk membawa tumpeng dan perlengkapannya. Seperti gurih dan dan lauk pauknya untuk selamatan. 

Jolen adalah tempat untuk membawa makanan, yang berbentuk seperti rumah Jawa Timuran. Cara membawanya dipikul oleh 2 atau 4 orang. Seluruh RT yang sudah membawa jolen berkumpul di rumah lurah kemudian diadakan selamatan bersama, tumpeng dan lauknya.

Jaranan.jpg

Dalam acara ini jolen akan di lombakan dan di nilai oleh para dewan juri.  Setiap dusun selalu menyelenggarakan acara ini secara rutin setiap tahunnya. 

"Acara ini merupakan acara yang pada prinsipnya adalah acara selamatan dusun. Diisi dengan hiburan kesenian rakyat , juga parade seni pada saat mengantarkan sesaji ke tempat yang dikeramatkan," jelas Kepala Disporbudpar Pemkab Blitar Luhur Sejati yang hadir di acara ini, Sabtu (21/7/2018).

Bagi masyarakat Desa Krisik, kegiatan bersih desa ini merupakan sebuah tradisi yang sudah melegenda. Acara ini banyak dihadiri oleh masyarakat setempat maupun desa lainnya. 

Seluruh rangkaian kegiatan bersih desa, khususnya kegiatan Parade Budaya dan kirab Jolen yang berisikan ubo rampen untuk selamatan atau kenduri menuju Pundhen. 

Parade-Jolen-blitar.jpg

"Ini upaya melestarikan budaya dan tradisi Jawa. Sebagai referensi tata kehidupan berbangsa dan bernegara serta untuk kembali kepada “jati diri” sebagai orang Jawa dan orang yang hidup di Pulau Jawa.  Yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang menjaga keharmonisan hubungan antar manusia.  Manusia dengan alam maupun manusia dengan Sang Pencipta," kata Kades Krisik Hari Budi Setyawan. 

Kearifan lokal ini, lanjut Hari Budi Setyawan, diharapkan dapat menumbuh kembangkan rasa andap asor dan tepo seliro masyarakat Desa Krisik.  Dalam bermasyarakat serta bisa mikul dhuwur mendhem jero kepada para leluhur atau sesepuh (cikal bakal, akal bakal) sebagai bibit kawit Desa Krisik.

Memunculkan kegiatan pelestarian budaya bersih desa dengan berbagai rangkaian. Yakni Iring-ring Kirab Jolen, Parade Budaya, Wayang Kulit, Ruwatan Murwakala, Langen Beksan Tayub sebagai icon wisata budaya. 

Diharapkan acara ini mempunyai nilai jual bagi wisatawan domestik maupun manca negara. Disisi lain, budaya luhur yang ada tetap lestari dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menikmati Amazing Blitar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-6 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES