Politik

Bajak Kader Jadi, Akbar Tanjung: Itu Cara Tidak Sehat dalam Berdemokrasi

Jumat, 20 Juli 2018 - 20:23 | 34.12k
Akbar Tandjung saat menghadiri Workshop Nasional DPRD Golkar Seluruh Indonesia. (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Akbar Tandjung saat menghadiri Workshop Nasional DPRD Golkar Seluruh Indonesia. (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai GolkarAkbar Tandjung menilai pendekatan partai dengan cara membajak kader partai lain merupakan cara yang tidak sehat dalam kompetisi demokrasi.

"Ya cara pendekatan itu kan tidak sehat, dalam politik itu kan harus terbuka, (partai harusnya) berkompetisi secara sehat menggunakan cara cara yang diatur oleh aturan aturan yang diterapkan oleh konstitusi dan norma-norma politik," katanya di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Sebab, kata dia, sistem perpolitikan yang dibangun di Indonesia masih mengendepankan norma dan aturan serta menghormati persaingan.

"Sistim dan mekanisme yang pragmatis bahkan transaksional ya tentu menggunakan segala cara dan itu tidak sehat," ujar dia.

Menurut dia, membajak kader yang telah memiliki basis massa diakar rumput merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk meraih dukungan suara dan menambah jumlah kursi di DPR.

"Dia itu akan menjadi modal yang penting bagi partainya untuk bisa menaikkan perolehan suaranya," katanya.

Meski banyak partai - partai membajak kader partai lainnya. Namun, Mantan ketua Umum Partai Golkar ini yakin jika kader partai Golkar tak akan terpengaruh dengan bujukan, rayuan tersebut. Selain itu, dia juga yakin Partai Golkar mampu mengantisipasi dan mengatasinya.

"Partai Golkar ini boleh dikatakan partai poltik yang sudah lama berkiprah dalam politik yang telah menghasilkan kader kader yang telah berpengalaman yang cukup. selain mengetahui masalah politik, partai Golkar juga sudah berpengalaman," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku tak tahu-menahu ihwal bajak kader partai atau transfer kader partai.

"Yang saya tahu hanya ada transfer pemain sepakbola. Kalau di luar itu, saya gak tahu," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES