Tingkatkan Produksi Padi di Belu, STPP Malang Rekomendasikan Ini
TIMESINDONESIA, BELU – Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM), tim dosen STPP Malang merekomendasikan upaya untuk meningkatkan produksi padi di Desa Tohe, Kabupaten Belu, NTT.
Sebagai wilayah penghasil beras di Kabupaten Belu, produksi di Desa Tohe masih rendah, baru 4 ton per-hektare (ton/ha).
Kehadiran STPP Malang melalui para dosennya dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Tohe, diharap membawa solusi dan energi baru bagi upaya peningkatan produksi.
Salah satu dosen STPP Malang, Rika Despita SST MP mengatakan, Desa Tohe memiliki potensi untuk bisa melakukan ekspor ke Timor Leste, negara yang berbatasan dengan Kabupaten Belu.
"Produksi beras Desa Tohe bisa untuk memenuhi kebutuhan lokal hingga ekspor ke Timor Leste," kata Rika, kepada TIMES Indonesia, Jumat (20/7/2018).
BACA JUGA: PKM di Belu, Dosen STPP Malang Uji Unsur Hara Tanah
Upaya yang akan dilakukan, salah satunya dengan menerapkan budidaya padi teknologi hazton.
Tim dosen STPP Malang telah melakukan penyuluhan teknologi hazton kepada petani Desa Tohe, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Belu.
Rika menjelaskan, sembari melakukan penyuluhan, tim dosen STPP Malang melihat langsung permasalahan yang ada di lapangan.
Materi penyuluhannya, mulai dari persemaian, penanaman, hingga pemeliharaan tanaman.
Tim dosen STPP Malang berharap, budidaya padi dengan teknologi hazton mampu meningkatkan produksi padi, di Desa Tohe, Kabupaten Belu, NTT secara signifikan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Batu |