TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo (Pakde Karwo) menegaskan, perwujudan kongkret dari ekonomi kerakyatan adalah koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Perhatian kepada koperasi dan UMKM ini sudah benar, berada di jalan yang lurus,” ujar Pakde Karwo, saat puncak peringatan Hari Koperasi ke-71 Jawa Timur yang dipusatkan di Lamongan, Jum’at (20/7/2018).
Pakde Karwo kemudian merujuk pada angka tenaga kerja di Jawa Timur, hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasioal (Susenas) 2016 yang dipublikasikan pada 2017.
“Bahwa 94 persen tenaga kerja di Jawa timur, atau sebanyak 18.610.000 berada di sektor koperasi dan UMKM. Sementara sisanya, atau sebanyak 333.271 diserap oleh perusahaan besar,” ucapnya.
Menurutnya, jumlah koperasi dan UMKM juga terus naik. Yakni dari 4,2 juta di tahun 2008 menjadi 6,8 juta di tahun 2012. Angka ini kemudian meledak, menjadi 9,59 juta pada Susenas 2016.
Rinciannya, koperasi dan UMKM kelompok pertanian 4,98 juta dan non pertanian sebanyak 4,61 juta. “Karena itulah pemprov Jawa Timur memberikan bantuan modal kepada koperasi wanita,” ucapnya.
Ia menyebut itu sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memberikan insentif pada rakyat kecil yang kalah dalam pertarungan efisiensi. Sebagai bentuk kongkret dari ideologi ekonomi kerakyatan.
“Sekali lagi tolong agar insan koperasi dan UMKM ini diperhatikan oleh pengambil kebijakan. Karena 94 persen tenaga kerja kita hidup dari situ,” tuturnya.
Kepada perwakilan perbankan yang juga hadir di area parkir Stadion Surajaya tersebut, Ia meminta agar tidak ragu memberikan pinjaman kepada koperasi dan UMKM. Mereka ini menurut Soekarwo karena kejujurannya, non performance loan (NPL) atau kredit bermasalahnya rendah.
Soekarwo juga memberi apresiasi kepada Bupati Lamongan Fadeli yang sudah melangkah, menghadapi revolusi 4.0. Diantaranya dengan menggiatkan perdagangan elektronik atau e- commerce.
Di bidang pertanian, Bupati Lamongan seperti disebutkan Soekarwo sudah tidak hanya memperhatikan sisi off farm (produksi) saja. Tapi sudah memperhatikan pada usaha pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil produksi.
“Hari ini bupati dan wali kota harus belajar dari Lamongan yang masuk top 99 inovasi pelayanan publik. Dari 99 inovasi tersebut, 29 persen dari Jawa Timur. Inovasi ini bisa ada karena suasana aman nyaman damai, dan inovasi tidak bisa hadir dari suasana tekanan dan takut,” kata Pakde Karwo menambahkan.
Di waktu yang sama, Bupati Fadeli menyebut upayanya tersebut bagian dari arahan Gubernur Jatim, agar daerah terus mengembangkan ekonomi lokal, meningkatkan nilai tambah serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satunya melalui Tani Jago atau pertanian jagung modern yang masuk top 99 inovasi pelayanan publik di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). “Inovasi ini tidak hanya sukses meningkatkan produksi, tapi juga rasio pendapatan petani menjadi 2,5. Lebih tinggi dibanding pertanian tradisonal yang hanya 1,9,” ucap Fadeli.
Seperti diketahui, Kabupaten Lamongan saat itu terus mendorong pengembangan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk berperan serta dalam membangun daerah.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Lamongan |