Pendidikan

Mahasiswa UMY Temukan Obat Kanker Payudara dari Daun Teh dan Jeruk

Kamis, 19 Juli 2018 - 19:55 | 1.09m
Mahasiswa UMY menunjukkan penemuan obat kanker payudara. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Mahasiswa UMY menunjukkan penemuan obat kanker payudara. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Penyakit kanker menjadi momok yang menakutkan bagi manusia seluruh dunia. Pada 2015, sekitar 8,8 juta nyawa melayang karena penyakit kanker. Terutama kanker Payudara. Kini, mahasiswa  mahasiswa jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), berhasil menemukan obat kanker yang terbuat dari daun teh dan jeruk

Kaum perempuan yang paling rawan terkena kanker, seperti kanker payudara. Selama ini, terapi kanker payudara  masih menggunakan metode kemoterapi, radiasi, dan operasi yang memiliki efek samping cukup besar. 

Berangkat dari kenyataan tersebut, 4 orang mahasiswa jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat obat kanker payudara yang sangat efektif dan minim efek samping. 

Mereka adalah Siska Febdian Nitami, Anita Dessy Setiawati, dan Larasati Azzahra Sasmito. Siska mengaku menciptakan terobosan baru berupa Tablet CaCi yang terbuat dari bahan alami. 

“Obat ini kami buat supaya penderita kanker payudara tidak mengalami efek samping setelah berobat,” kata Siska, Kamis (19/7/2019).

Dengan pembuatan dan pengembangannya diharapkan tablet CaCi ini mampu menjadi solusi dalam terapi pada pasien kanker payudara yang murah dan minim efek samping.

Tablet CaCi ini dengan bahan aktif kulit jeruk dan daun teh dan kemudian diuji dengan berbagai metode penelitian seperti uji KLT, Molecular Docking, Sitotoksik, Antioksidan, serta Formulasi Tablet. 

Dengan metode-metode ini, ekstrak daun teh dan kulit jeruk memiliki efektivitas sebagai agen ko-khemotrapi.

Ia berharap, kedepan kombinasi ekstrak etanolik kulit jeruk mandarin dan daun teh dapat dimanfaatkan dan dieksplorasi lebih luas lagi penggunaannya, khususnya untuk pencegahan maupun pengobatan kanker payudara. “Kami akan terus melanjutkan penelitian Caci ini, agar kedepannya menjadi lebih sempurna lagi,” jelas Anita. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES