Tiga Pilar Ajak Masyarakat Waspadai Aksi Radikalisme

TIMESINDONESIA, BATU – Aksi kelompok radikal di tanah air menjadi bahasan utama dalam Rapat Kerja tiga Pilar yang dilaksanakan di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Kamis (19/7/2018).

Terlebih Kota wisata memiliki benang merah dengan aksi terorisme di Indonesia dimana otak pelaku pengeboman, Dr Azahari bersembunyi di salah satu peristirahatan di Kota Batu.

Azahari menggunakan rumah peristirahatan untuk merencanakan aksi teror di tanah air. Azahari bergerak begitu leluasa dengan memanfaatkan tempat peristirahatan.

“Kita tidak boleh kecolongan lagi, Tiga Pilar harus bersinergi, mengajak masyarakat untuk terus waspada,"ujar Kasat Intelkam Polres Batu, AKP.Arroby.

Mengantisipasi hal ini, Tiga Pilar mengajak kepada masyarakat untuk tidak segan melaporkan ke Perangkat Desa, Polisi atau TNI ketika melihat adanya orang yang mencurigakan.

Terlebih lagi kepada para pemilik villa di Kota Batu untuk tetap meminta KTP atau kartu identitas lainnya kepada setiap tamu yang akan menyewa villanya.

Sikap yang sama juga harus dilakukan masyarakat ketika menemukan pendatang yang baru pindah domisili ataupun pindah kontrak.

Sementara itu Pasi Intel Kodim 0818 Kabupaten Malang Kota Batu, Kapten Inf.Didik Hartono mengajak warga Kota Batu melestarikan kearifan lokal.

“Rapat rutin 3 Pilar ini salah satu bentuk kearifan lokal yang menjadi budaya. Kebersamaan ini tidak harus dalam suasana formal, namun bisa dengan cara non formal, seperti nongkrong di warung kopi, “ ujar Didik.

Hadir pula dalam raker tersebut, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko. Dalam kesempatan itu, wali kota mengatakan bahwa Pemilu tahun 2019 menjadi tantangan bagi 3 pilar untuk menjaga situasi kota tetap kondusif.

"Tantangan tersendiri bagi tiga Pilar yang bekerja dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, terutama mengantisipasi terjadinya aksi radikal,"ujar Dewanti, di Kota Batu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement