Politik Rumah Wakil Rakyat 2019

Emak-Emak Nyaleg, The Initiative Institute: Kebangkitan Bagi Kaum Perempuan

Kamis, 19 Juli 2018 - 16:09 | 47.30k
The Initiative Institute saat menggelar dialog di universitas Airlangga Surabaya, Kamis 19/7/2018. (FOTO: Diday For TIMESIndonesia)
The Initiative Institute saat menggelar dialog di universitas Airlangga Surabaya, Kamis 19/7/2018. (FOTO: Diday For TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Fenomena baru terjadi pada proses pemilihan legislatif (Pileg) 2019, dengan banyaknya kaum perempuan yang tergolong sudah emak-emak berbondong-bondong mencalonkan diri menjadi bakal calon legislatif (Bacaleg). Hal itu dinilai The Initiative Institute adalah kebangkitan bagi kaum perempuan.

"Ini kebnagkitan kaum perempuan di dunia politik dan di era milenial. Hal ini saya rasa cukup fenomenal dan mewarnai jalannya roda pemerintahan kedepan," begitu analisis Airlangga Pribadi Kusman, CEO The Initiative Institute, saat mengisi acara dialog bertema "Kepemimpinan Srikandi-Srikandi dalam Panggung Politik", di Gedung A FISIP Unair, Kamis (19/7/2018).

Menurutnya, peran perempuan yang sebelumnya hanya ada dibalik layar, hanya menjadi unsur pendukung, saat ini perannya beralih menuju garis depan. "Saat ini, mereka justru menjadi aktor utama dalam kegiatan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam kegiatan politik," katanya.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu membeberkan, bahwa kaum perempuan saat ini perannya sangat signifikan. Mereka yang awalnya hanya sub ordinat atau unsur pendukung, kini justru menjadi peran utama sebagai pengambil kebijakan di pemerintahan.

"Istilah kekiniannya, The Power of Emak-Emak. Ini bukan hanya sekedar emansipasi perempuan, tapi kebangkitan perempuan," jelasnya.

Dosen Fisip Unair ini juga menjabarkan, bahwa The Iniatiative Institute melihat dan mengamati, ada lima tokoh perempuan yang kiprahnya sangat mewarnai dalam kehidupan bermasyarakat. Kiprah mereka juga selalu menyedot perhatian dan menjadi konsumsi berita publik.

"Keempat figur ini sudah terbukti kapabilitas dan pengaruhnya dalam dunia politik. Namun Khofifah punya nilai plus, karena memiliki basis massa," imbuhnya.

Sementara itu, menurut Dosen Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya, Dwi Astuti, kebangkitan perempuan dalam politik di Jawa Timur, sangat terasa pada Pilkada 2018.

Ia mengungkapkan, dari 18 Pilkada di Jatim, termasuk Pilgub Jatim, ada tujuh perempuan yang terpilih menjadi kepala daerah. Satu diantaranya Khofifah Indar Parawansa yang terpilih menjadi Gubernur Jatim periode 2019-2024.

Dwi menambahkan, mayoritas perempuan yang terpilih sebagai Kepala Daerah di Jatim, berasal dari ormas Muslimat NU. Karena itu,  bisa disimpulkan kebangkitan perempuan berdampak positif pada kebangkitan Muslimat NU.

Hal itu katanya, tak lepas dari peran Muslimat NU sebagai ormas perempuan berbasis NU yang konsentrasi pada kegiatan pemberdayaan perempuan.

"Kebangkitan perempuan dalam kancah politik di Jawa Timur, juga merupakan kebangkitan Muslimat NU, yang tak lepas dari Khofifah effect," ujarnya.

Diketahui, ada empat Srikandi yang masuk dalam nominasi versi The Initiative Institute. Diantaranya, Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Susi Pudjiastuti  (Menteri Kelautan dan Perikanan) serta Khofifah Indar Parawansa, yang kini terpilih menjadi Gubernur Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES