Peristiwa Nasional

Mohammad Hatta: Mana Sekarang Mobil Asemka, Eh Esemka?

Kamis, 19 Juli 2018 - 14:45 | 129.46k
Airlangga Hartarto (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Airlangga Hartarto (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Amanah Nasional (FPAN), Mohammad Hatta menyinggung Mobil Esemka yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Hal tersebut lantaran serapan Anggaran di Direktorat Jenderal ILMATE pada program penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika sangat minim, realisasi hanya sebesar Rp 99.176.588.000 atau 82.96%.

"Pak menteri, ini serapan anggaran yang paling sedikit dan lemah kok di Ditjen Ilmate. Padahal harapan kita industri logam dan mesin ini menurut kami itu yang paling diharapkan tumbuh secara baik," tanya Hatta ke Menperin RI Airlangga Hartarto saat Raker di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

"Bahkan Pak Jokowi dulu pernah menggaungkan mobil Asemka (pelesetan dari Esemka, Red), ini kok sekarang gaungnya tenggelam," imbuh dia.

Mendengar pernyataan "Mobil Asemka", anggota Komisi VI DPR lainnya pun mencoba meluruskan bahwa mobil nasional yang dicanangkan Jokowi adalah Mobil Esemka. "Esemka pak, bukan Asemka, hahaha," secara serentak oleh Anggota Komisi VI DPR.

"Oya iya ya. Esemka. Kalo Asemka kan di Glodok. Kalau Esemka kan di Solo ya," ujar dia.

Menurut dia, Mobil Nasional yang sejak tahun 2012 dicanangkan Jokowi hingga kini tak jelas wujudnya. Hanya dijadikan alat kampanye saja.

"Sejauh ini sampai mana industri Esemka ini. Katanya berkembang di mana? Itu kan kebanggaan kita kalo memang bisa mewujudkan kendaraan nasional," sindirnya.

Anak buah Zulkiefli Hasan ini berharap, di era kepemimpinan Airlangga Hartarto ini industri Kendaraan Nasional bisa bangkit dan mobil nasional bisa benar-benar terwujud.

"Saya berharap ada satu kebanggaan bangsa ini muncul di era pak airlangga dibidang Industri otomotif, Kalo di malaysia kan ada Proton. Makanya mahatir kepilih lagi," tegasnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut Airlangga pun mengakui serapan anggaran turun karena anggaran di ILMATE tergolong kecil dan Tunjangan Kinerja tidak diberikan. Selain itu adanya dana hibah kepada salah satu perguruan tinggi yang dibatalkan

"(Faktor lainnya), Soal hibah ke ITB tetapi waktu lelangnya terlalu mepet. Jadi ya kita batalkan, dari pada nanti jadi hal-hal yang kurang bagus karena tidak mampu dilaksanakan dalam wakru yang singkat," tambahnya.

Sementara mengenai Kendaraan Nasional Esemka yang dulu pernah menjadi Ikon Jokowi saat berkampanye di Pilkada Jakarta 2012, Airlangga tak memperjelaskan secara rinci.

"Mengenai kendaraan nasional nanti pada saat GIIAS akan diluncurkan angkutan multi moda untuk pedesaan (AMDES), Amdes itu akan diproduksi kira-kira dalam sebulan ada 2000 unit. Nanti kita launching itu khusus pedesaan yang multi fungsi," ujar dia.

"Ini made in klaten. Masalah solo kita tunda dulu, Maslaah solo yg bermerek Esemka itu. Ya kita tahu makanya nanti kita perhatikan dan dilaunchung nanti (saat pembukaan GIIAS)," ujar Airlangga.

Sebagai informasi, serapan anggaran Ditjen ILMATE (program penumbuhan dan penhembangan industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika) realisasi terendah di Kemenperin yakni sebesar Rp 99.176.588.000 atau 82.96%

Mobil Esemka dinyatakan lulus uji emisi pada Agustus 2012. Satu bulan kemudian diperbolehkan masuk produksi setelah Kemenhub RI mengeluarkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor. Namun hingga Mobil yang digadang-gadang bakal menjadi Mobil Nasional belum ada perkembangannya. Ini termasuk yang dipertanyakan Mohammad Hatta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES