Indonesia Positif Universitas Islam Malang

FEB Unisma Malang Guest Lecture Transformasi Digital

Kamis, 19 Juli 2018 - 00:34 | 68.58k
 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisma Malang menggelar Guest Lecture Oppurtunities and Challenges of Digital Transformation in Banking Industry, Rabu (18/7/2018). (FOTO: ajp.TIMES Indonesia)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisma Malang menggelar Guest Lecture Oppurtunities and Challenges of Digital Transformation in Banking Industry, Rabu (18/7/2018). (FOTO: ajp.TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisma Malang menggelar Guest Lecture Oppurtunities and Challenges of Digital Transformation in Banking Industry, Rabu (18/7/2018). Acara yang bertempat di Hall Abdurahman Wahid lantai 7 gedung Pasca Sarjana ini diikuti sekitar 600 peserta dari berbagai kalangan.

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Nur Diana menyampaikan bahwa Era industri 4.0 dengan ditandai penggunaan teknologi digital maupun kecerdasan buatan secara masif.

Unisma-B.jpg

Oleh sebab itu, lanjut Nur Diana Indonesia perlu memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai salah satu Perguruan tinggi yang menciptakan lulusan kompeten dan berdaya saing. FEB Unisma siap menghadapi era 4.0 dengan melakukan continuous improvement diantaranya meramu kurikulum yang sejalan dengan perkembangan digital ekonomi, proses pembelajaran yang up to date.

"Untuk masuk di dunia tersebut kita harus menambah kemampuan statistik dan coding karena semua bidang akan menggunakan digital infrastruktur ini untuk menyelesaikan berbagai persoalan," sebutnya.

Guest Lecture tersebut mendatangkan narasumber Wijayanto Wongsodipuro dari PT. BRI Syariah. Ia banyak membahas tentang Revolusi industri perbankan dan hubungannya dengan lanskap industri digital di indonesia. 

"Dalam praktinya digitalisasi industri perbankan  meliputi digitalisasi internal dan digitalisasi eksternal," kata dia.

Dalam paparanya ia juga menyampaikan bahwa industri perbankan mengimplementasikan  prinsip dalam revolusi industri 4.0 meliputi prinsip interoperability dapat diwujudkan dalam bentuk  open API untuk  mitra dan publik.

Ada program host to host, standarisasi bisnis, operation dan IT. Pada  dasarnya Perbankan di era digital dapat dilihat dari 2 sisi yang berbeda, bisa sebagai threats atau bisa juga sebagai opportunity. 

"Saya melihat beberapa industri perbankan telah memanfaatkan era digital ini sebagai opportunity," jelas Wijayanto dalam Guest Lecture yang digelar di FEB Unisma Malang tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES