Pentingnya Membaca dan Memahami Bahasa Finansial!

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Apa sebenarnya yang dicari oleh pebisnis seperti Anda? Gara-gara sering berbicara tentang 'Bagaimana Cara Meningkatkan Omzet?' akhirnya banyak yang tergila-gila dengan yang namanya Omzet!

Apakah salah?
Tidak. Justru bagus. Namun ada dua catatan yang harus Anda pahami. Apa saja?

1. Omzet adalah efek
Jangan pernah fokus pada omzetnya, tapi fokuslah pada aktivitas-aktivitas yang bisa menaikkan omzetnya. Pikirkan, bagaimana cara agar prospeknya banyak, persentase closingnya tinggi, rata-rata penjualannya besar, dan repeat ordernya sering. Sekali lagi, jangan fokus pada efeknya, fokus juga pada penyebabnya. Masuk akal ?

2. Omzet bukanlah segalanya Maksudnya? Ya, jika Anda adalah pebisnis, bukan hanya sekedar seorang Pedagang. Ada hal lain yang mesti Anda pikirkan. Inilah yang disebut dengan Business Skill. Skill ini harus benar-benar Anda kuasai agar bisnis Anda terus tumbuh dan berkembang.

Apakah itu?
Skill membaca data dan memahami bahasa finansial.
Data apa yang harus Anda baca?
1. Neraca (Balance Sheet)
2. Laba Rugi (Income Statement)
3. Arus Kas (Neraca)

Namun, Saya tidak menyarankan Anda untuk bisa membuat 3 laporan tersebut. Itu tugas bagian keuangan atau akuntan. Tugas Anda adalah membaca data (hasil) untuk dievaluasi agar bisa jadi keputusan dalam bentuk tindakan di kemudian hari, supaya tidak salah memutuskan.

Tugas Anda sebagai seorang pebisnis tidak selesai sampai omzetnya besar. Kenapa? Karena Anda harus memastikan bahwa omzet tersebut ada profitnya. Percuma, omzetnya gede tapi profitnya secuil. Capek… Itu pun tidak cukup.

Tugas Anda selanjutnya adalah memastikan bahwa profit tersebut ada cashnya. Apa bedanya?
• Profit: di atas kertas, cuma data, nggak bisa dipake apa apa.
• Cash: di dalam rekening, di kantong kita, bisa digunakan untuk gaji karyawan, beli barang, dan lain-lain.

Selain omzet, profit, dan cash, masih banyak istilah lain yang mesti Anda pahami, seperti COGS / HPP, Cost / Expense, OCF, ICF, FCF, dan lain-lain. Jangan sampai bercita-cita jadi pebisnis sukses supaya bisa bebas finansial dan meningkatkan omzet, namun malah jadi orang sial, karena tidak mengerti bahasa finansial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement