Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Empat Hal ini yang harus dikuasai Kids Zaman Now

Rabu, 18 Juli 2018 - 09:17 | 37.33k
Muhammad Yunus. (Grafis TIMES Indonesia)
Muhammad Yunus. (Grafis TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – “Jaman Now” kata yang sangat populer saat ini merupakan istilah yang menggambarkan sikap dan perilaku anak kekiniaan dengan sebutan generasi milenial (Yunus, 2017) seperti yang dimuat di timesindonesia dengan alamat http://www.timesmalang.com/read/22524/20171020/064917/jaman-now/ .

Hal ini mengintikan akan pesan Saiyidina Ali r.a. yang menyampaikan didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Hal ini berarti ada kebutuhan berbeda yang diperlukan oleh generasi sesuai dengan waktu yang ada. 

Setidaknya empat hal ini harus dikuasi oleh generasi saat ini seperti yang sering disampaikan oleh para ilmuwan. Generasi saat ini harus menguasai 4k yaitu kreative dan inovative, kritis, komunikasi, dan kolaborasi.

Kreatif dalam pandangan dunia pendidikan merupakan tingkatan kognitif paling tinggi. Bloom dalam taksonominya menjelaskan bahwa kreatif menempati tingkat ke-6 dari peningkatan perkembanga kognitif seseorang.

Ketika guru mengajar seyogyanya dapat memperhatikan indikator ini (level c6). Kegagalan dalam memposisikan level C6 dalam proses pembelajaran hanya akan melaksanakan proses pembelajaran yang status quo. Artinya tidak mampu melakukan pembelajaran yang menggugah siswa untuk berfikir.

Proses kreatif berarti mampu menghasilkan sesuatu dari sekedar menerima ilmu pengetahuan dari guru. Generasi milineal yang sangat dekat dengan dunia gawai sudah terbiasa dengan berbagai informasi.

Bahkan bisa jadi apa yang dia ketahui melebihi apa yang disampaikan di kelas. Oleh karenanya dengan meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu dan melakukan terobosan maka proses kreatif itu dapat terwujud. Namun jika hanya menyampaikan pengetahuan dari buku teks saja maka proses ini akan berhenti.

Rentetan dari proses kreatif tersebut adalah sikap kritis yang ditunjukkan oleh siswa. Kritis berarti memahami apa yang didapat kemudian mencernanya dan menyampaikan kembali dengan bahasanya sendiri sebagai bentuk pengetahuan baru. Sikap kritis bukan menyangsikan pendapat orang lain tetapi mencoba memahami pendapat orang lain dengan memahami betul sehingga membentuk pemahaman dan pengetahun baru tersebut.

Zaman now harus dibiasakan kritis. Bukan sekadar memanfaatkan apa yang sudah ada dengan mengklaim sebagai miliknya tetapi mampu membongkar informasi yang ada itu.

Kemampuan kritis akan terbentuk jika siswa juga mempunyai komunikasi yang bagus. Maka keterampilan komunikasi dan bahasa yang dipakainya haruslah dikuasai dengan baik.

Bahasa asing yang harus dikuasai misalnya meliputi Bahasa Arab, Inggris, Mandarin, harus dikuasai dengan baik agar ide yang ada dapat tersalurkan dengan baik.

Setelah kratif, kritis, dan komunikasi yang baik sudah dimiliki maka kolaborasi menjadi kunci terakhir yang harus ada. Kolaborasi sebagai perwujudan dari kecerdasan emosional seseorang.

Zaman now tidak bisa hanya mengandalkan kehebatan seorang saja. Orang dituntut untuk mampu menjalin kolaborasi dengan lainnya. Bahasa agamanya dikenal dengan sebutan silaturahim. Menurut Hadist Nabi Muhammad SAW, siapa yang membiasakan silaturahim maka akan diperluas rezekinya.

Pertanyaan sekarang bagaimana mentransformasi empat hal itu kepada kids Zaman now. Lembaga pendidikan harus mampu menghilirisasi ide itu kedalam kelas. Kelas harus diciptakan sedemikian rupa dimana siswa dapat melakukan hal kreatif, berpikir kritis, berkomunikasi yang baik, dan menjalin kerjasama dengan siswa yang lain salah satunya yang bisa dipakai adalah saintifik dan pembelajaran kooperatif dengan varian teknik yang ada.

Indonesia dengan bonus demografi yang ada haruslah didayagunakan dengan baik. Jika bonus ini diberdayakan dengan sempurna maka Indonesia akan menjadi kekuatan besar dunia karena mempunyai generasi yang luar biasa karena mempunyai kompetensi sesuai dengan zamannya.    


*) Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Islam Malang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES